Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta tengah mengembangkan sistem tiket digital yang secara resmi akan diberlakukan pada Oktober hingga November sebagai cara pembayaran bagi para pengguna Moda Raya Terpadu.
“Kita segera mengembangkan digital system untuk ticketing. Targetnya tidak dalam waktu lama, sekitar dua sampai tiga bulan ke depan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Kamis.
Sistem tiket digital itu, lanjut dia, akan digunakan dengan cara scan QR barcode pada ponsel pintar pengguna MRT. Namun ia tidak menjelaskan secara terperinci terkait mekanismenya.
Meskipun akan segera diluncurkan, dia menyatakan digital ekosistem perusahaan masih akan terus dibangun guna memaksimalkan penggunaan teknologi.
Dengan sistem tiket digital itu diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan terutama dalam menangani para penumpang MRT yang mencapai rata-rata 80.000 hingga 90.000 penumpang per hari. Sistem tiket MRT Jakarta saat ini masih menggunakan kartu uang elektronik bank.
Juga baca: Meriahkan HUT RI, MRT buat instalasi sejarah kereta Indonesia
Juga baca: South Quarter sediakan parkir khusus penumpang MRT
Juga baca: Tingkatkan teknologi transportasi, MRT Jakarta belajar dari Korea
Tak hanya uang elektronik dari berbagai bank, terdapat juga Kartu Jelajah dengan jenis single trip dan multi trip untuk calon penumpang, yang bisa didapatkan di loket tiket dan di mesin tiket otomatis atau vending machine.
Sebelumnya MRT Jakarta pada Kamis telah menandatangani kerja sama dengan salah satu operator kereta terbesar di dunia asal Korea, Seoul Metro Corporation untuk mengembangkan operasional kereta.
Tujuannya adalah untuk belajar dan saling bertukar pengalaman di antara para engineer kedua pihak untuk kemudian hasilnya dapat diterapkan pada MRT Jakarta.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019