Jakarta (ANTARA News) - Jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami "profit taking" (aksi ambil untung), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Selasa pagi, ditutup turun 0,15 persen. IHSG sesi pagi ditutup melemah 3,604 poin berada di posisi 2.384,382 dan indeks LQ45 juga bergerak turun 0,595 poin atau 0,12 persen ke level 513,855. Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya mengatakan, naiknya harga minyak kembali ke level 119,95 dolar AS barel akibat terganggunya supply di daerah Nigeria, Iran dan Iraq membuat investor khawatir terhadap inflasi yang tinggi dan harga energi yang semakin mahal. Paramitra juga mengatakan, rencana pemerintah yang telah memastikan menaikkan harga BBM bersubsidi setelah langkah-langkah yang selama ini telah dilakukan belum mampu mengamankan APBN sepenuhnya. Kondisi ini dikhawatirkan BI akan menaikkan BI rate untuk menghadapi tekanan inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM tersebut. Namun, perdagangan saham di BEI masih sedikit didominasi oleh saham yang naik sebanyak 86 dibanding yang turun 81, sedangkan 63 stagnan dan 232 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks ini dipimpin beberapa saham unggulan, diantaranya saham Bank Mandiri yang turun Rp50 menjadi Rp3.025, Internasional Nickel melemah Rp50 ke posisi Rp6.650, Telkom turun Rp50 ke Rp8.950 dan Bank BRI terkoreksi Rp200 menjadi Rp6.700. Sedangkan saham unggulan yang masih bergerak positif diantaranya, Bumi Resources yang naik Rp50 ke harga Rp6.850, Perusahaan Gas Negara terangkat Rp100 ke posisi Rp12.700, Astra Internasional menguat Rp250 ke level Rp21.750 dan Tambang Batubara Bukit Asam naik Rp200 menjadi Rp10.900 Transaksi perdagangan sebanyak 36.010 kali dengan volume 1,579 juta saham dan nilai Rp2,080 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2008