Jakarta (ANTARA) - Ibu Kota Indonesia, Jakarta, turun ke posisi kedua sebagai kota paling berpolusi di dunia setelah Dubai, Uni Emirat Arab, yang mencatatkan Air quality index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 182 dengan konsentrasi parameter PM2.5 mencapai 319 ug/m3.
Berdasarkan pantauan laman resmi AirVisual, US AQI Jakarta tercatat sebesar 158 dengan konsentrasi parameter PM2.5 69 ug/m3, pada Kamis.
Di posisi ketiga, Kota Santiago, Chile, mencatatkan kualitas udara 124, tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan konsentrasi parameter PM2.5 45 ug/m3.
Berikutnya, Kota Shanghai, Tiongkok, menempati posisi keempat sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia dengan US AQI 114 dan konsentrasi parameter PM2.5 41 ug/m3.
Di posisi kelima, Kota Bogota, Kolombia, membukukan kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan US AQI 112 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 40 ug/m3.
Berikutnya di posisi keenam, ada Kota Kolkata, India, yang mencatatkan indeks kualitas udara sebesar 100 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 35,5 ug/m3.
Disusul Kota Wuhan, Tiongkok, dengan US AQI 94 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 32,5 ug/m3.
Berikutnya Kota Kuwait City, Kuwait, kualitas udara di sana tercatat sebesar sedang dengan US AQI 84 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 31,7 ug/m3.
Sementara di posisi sembilan dan 10 ada Kota Lahore, Pakistan, dengan US AQI 90 dan PM2.5 30,9 ug/m3 dan Johannesberg, Afrika Selatan dengan US AQI 84 dan PM2.5 sebesar 27 ug/m3.
Pewarta: Katriana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019