Markas Besar PBB, (ANTARA News) - Myanmar, Senin, meminta PBB memberi bantuan darurat guna membantu negeri itu menghadapi bencana yang diakibatkan Topan Nargis.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan PBB, Kepala Kabinet Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Vijay Nambiar, Senin pagi, bertemu dengan Duta Besar Myanmar, Kyaw Tint Swe, guna membahas cara-cara agar PBB dapat membantu Myanmar.
Swe "mengkonfirmasi permintaan pemerintahnya untuk memenuhi kebutuhan para korban Topan Nargis, dan secara khusus menekankan perlunya untuk segera memberikan barang bantuan", demikian isi pernyataan tersebut.
Mereka membahas kemungkinan pengucuran bantuan Dana Reaksi Darurat Pusat (CERF) serta dukungan komunikasi dan koordinasi guna mempermudah pengiriman bantuan itu," katanya.
Sebelumnya Ban, dalam suatu pernyataan, berjanji bahwa PBB "akan melakukan apa saja yang dapat dilakukan guna menyediakan bantuan kemanusiaan darurat".
"Saya sangat sedih rakyat Mynamar telah dilanda oleh topan ini," kata Ban kepada wartawan di markas PBB di New York.
"PBB akan melakukan apa saja yang dapat dilakukannya guna menyediakan bantuan kemanusiaan darurat," katanya.
Ban menyatakan PBB masih belum dapat memastikan besarnya kerusakan dan banyaknya korban jiwa akibat kurangnya komunikasi dan informasi.
"Tetapi saya sangat terkejut oleh berita yang datang bahwa jumlah korban jiwa telah naik hingga lebih dari 10.000 orang, menurut pengumuman Kementerian Luar Negeri Myanmar," katanya.
Pemimpin PBB tersebut mengatakan ia sudah mengerahkan tim Koordinasi dan Penilaian Bencana PBB untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan badan dunia itu.
"PBB sangat terikat komitmen untuk secara aktif membantu rakyat Myanmar," katanya.
Koordinator Kemanusiaan dan Masyarakat PBB, yang kantornya di Myanmar meliputi berbagai badan PBB, Gerakan Palang Merah, dan berbagai organisasi non-pemerintah dan internasional, mengatakan keperluan mendesak meliputi alas plastik, tablet penjernih air, perangkat masak, kelambu dan peralatan kesehatan darurat serta makanan.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008