Jakarta (ANTARA) - Dinas Bina Marga DKI Jakarta berjanji akan mengevaluasi proyek revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, apabila memang terjadi kesalahan dalam prosedur pengerjaan.
Pernyataan itu untuk menjawab keluhan sejumlah masyarakat pemilik gedung dan restoran yang tergabung dalam Forum Trotoar Cikini yang mendesak agar proses revitalisasi trotoar Cikini di evaluasi karena dikhawatirkan mengancam keberadaan bangunan bersejarah di kawasan tersebut.
"Masukan dari bapak dan ibu ini akan jadi koreksi dan catatan bagi kita. Nantinya pihak dari kontraktor akan melihat kondisinya seperti apa," kata Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Rini Asnita, dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Warga sambut baik pelebaran trotoar Cikini
Baca juga: Pelaku usaha keluhkan pengerjaan revitalisasi trotoar Cikini
Ada beberapa poin keluhan warga yang dicatat oleh Dinas Bina Marga, salah satunya terkait tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat terutama pemilik bangunan dan restoran yang terkena imbas proyek revitalisasi trotoar Cikini.
"Dari Pemprov sebenarnya sudah melakukan beberapa sosialisasi. Kalau tadi dibilang belum melakukan sosialisasi, sebenarnya kami sudah. Mulai dari sosialisasi perencanaan sampai persiapan pekerjaan fisik," ujar dia.
Baca juga: Pelebaran trotoar Cikini dinilai tepat
Baca juga: Warga keluhkan pembangunan kembali trotoar Cikini
Selain itu, warga juga mempertanyakan mengenai pengerjaan proyek revitalisasi yang dinilai berisiko merusak bangunan bersejarah di area tersebut karena trotoar dibuat lebih tinggi daripada lantai asli bangunannya.
"Kuncinya apa yang kami ciptakan bersama di kawasan ini nantinya akan menjadi hal sesuai dengan harapan kita semua," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Advokasi Forum Trotoar Cikini Lin Che Wei mendesak agar Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap kontraktor proyek revitalisasi trotoar Cikini dan desain trotoar baru yang dapat mengancam bangunan bersejarah yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda di kawasan tersebut.
"Pertama kali tuntutan kami yang jelas level trotoar itu tidak bisa lebih tinggi daripada bangunan, itu tidak bisa dinegosiasikan. Kami minta, ya harus dibongkar," ujarnya.
Baca juga: Revitalisasi trotoar Cikini mengancam bangunan bersejarah
Baca juga: Sejumlah titik tersendat akibat revitalisasi trotoar di Cikini
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019