Yang pasti kami ingin membuktikan bahwa kami bekerja sesuai Nawacita dari Presiden, seluruh warga binaan ini betul-betul dibina sesuai kemampuan masing-masing.”

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 500 warga binaan dan 100 pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur, turut serta dalam kegiatan tari kolosal lapas se-Indonesia yang juga memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Kamis.

“Rekor MURI untuk peserta sendratari terbanyak se-Indonesia, sampai dua ratus ribu peserta,” kata Kepala Lapas Cipinang Hendra Ekaputra.

Baca juga: KPK berikan rekomendasi kepada Ditjen PAS perbaikan sistem Lapas

Baca juga: Klasifikasi pembinaan napi jadi langkah atasi kelebihan kapasitas

Baca juga: 100 UPT pemasyarakatan dicanangkan jadi WBK

Baca juga: Ditjen Pemasyarakatan bentuk tim terkait Setya Novanto

Kegiatan tari kolosal itu dilakukan secara ‘streaming’ sekitar tiga menit, dengan dipimpin oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami dari Lapas Klas 1 Tangerang, sebagai tempat utama pelaksanaan kegiatan.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dalam memperingati kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, para peserta tari kolosal mengenakan ikat kepala Merah Putih untuk melambangkan bendera Indonesia.

Para pegawai Lapas Cipinang mengenakan baju bernuansa merah, sedangkan para warga binaan mengenakan baju biru tua bertuliskan WBP sebagai akronim dari warga binaan pemasyarakatan.

Hendra menambahkan, selain mengusung semangat kemerdekaan, kegiatan tersebut juga menjadi ajang pembuktian bagi petugas lapas karena telah melakukan tugasnya.

“Yang pasti kami ingin membuktikan bahwa kami bekerja sesuai Nawacita dari Presiden, seluruh warga binaan ini betul-betul dibina sesuai kemampuan masing-masing,” ujar dia.

Sementara itu, untuk hari-H peringatan kemerdekaan 17 Agustus mendatang, Lapas Cipinang akan melakukan upacara yang dilanjutkan dengan pemberian remisi bagi para warga binaan yang memenuhi persyaratan.

Pewarta: Suwanti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019