Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Aviliani berpendapat, pelaksanaan bantuan langsung tunai (BLT) tidak akan efektif untuk meredam atau mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM bagi lapisan masyarakat terbawah.
"BLT tidak akan efektif mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat miskin," kata Aviliani di Gedung Bappenas Jakarta, Senin.
Menurut dia, program yang dapat dilaksanakan untuk mengantisipasi dampak melonjaknya harga minyak adalah penyediaan lapangan kerja bagi penduduk melalui program nasional pemberdayaan masyarakar (PNPM).
"PNPM dapat dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja misalnya di bidang pertanian dengan penyiapan lahan, bibit, pupuk, dan sebagainya. Ini akan membuka pekerjaan bagi masyarakat di satu pihak dan meningkatkan produksi pangan di lain pihak," katanya.
Penciptaan lapangan kerja, jelas Aviliani, merupakan kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi pemerintah di tengah perkembangan industri yang saat ini kurang menggembirakan sehingga pekerjaan merupakan hal yang sulit diperoleh masyarakat.
Menanggapi rencana pemerintah menerapkan BLT untuk luar Jawa, Aviliani mengatakan, orang di luar Jawa justru lebih mampu "survive" (bertahan hidup) dibanding dengan di Jawa.
"Menurut saya, orang di luar Jawa justru lebih `survive` karena mereka lebih mudah untuk mencari alternatif, dibandingkan di Jawa. Jawa kan sudah terbisa dengan kehidupan di kota. Paling banyak pengangguran justru di Jawa. Di luar Jawa itu minimal mereka punya lahan yang bisa dikerjakan," kata Aviliani.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008
lebih baik pemerintah memberikan lapangan kerja karna banyak sekali pengangguran di indonesia nih...
aku harap pemerintah bisa memikirkan nasib rakyatnya..
jangan lah memberikan BLT, karna banyak penyelewengan uang BLT tersebut.
banyak orang2 miskin yang tidak menerima haknya.karna ulah para apart.
Sebenarnya yang menjadi permasalahan utama kenaikan tersebut adalah pengamanan APBN 2009 yad. jadi jangan langsung dikaitkan dengan upaya pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (namanya saja bantuan).
Sebenarnya kenaikan BBM tersebut sudah benar tetapi tidak tepat waktu