Jakarta (ANTARA News) - Bagi Andy Achmad, musik dan politik adalah pemicu semangat. Meski sibuk memimpin daerah Lampung Tengah, Bupati yang akrab disapa Kanjeng ini enggan melupakan panggilan jiwa musikalnya.Andy, yang terkenal dengan lagu hits Bulan Separuh, saat ini sedang menggarap album duet bersama Tri Utami, dibantu sejumlah musisi papan atas termasuk Henry Lamiri (biola), Bintang (bas), Hanny Angoman (bas), Cendy Luntungan (drum), dan Nana (drum)."Sejak kecil saya suka nyanyi. Walaupun sekarang kegiatan di Lampung cukup padat, saya tidak bisa meninggalkan dunia musik begitu saja," katanya kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini. Ia berharap album terbarunya itu bisa memperkaya khazanah musik Melayu yang tumbuh subur tidak hanya di Tanah Air, tetapi juga di negara tetangga, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. "Banyak orang yang bisa menyanyi kemudian karena punya sarana dan fasilitas bisa bikin album. Tapi tidak banyak orang yang bisa menyanyi dengan hati. Pak Andy termasuk orang yang seperti ini," demikian pendapat pasangan duetnya. Rencananya, album duet Andy Achmad dan Tri Utami berisi sebelas lagu, yakni Pak Ngah Balik, Bulan Merah, Menjeling, Kasih dan Budi, Yang Terbaik, Yang Terakhir, Ke Mana Perginya Hati (Kecewa), Mahligai Cinta, Selamat Tinggal Bungaku, Patah Kemudi, dan Bunga Lestari. Berbeda dari penyanyi sejawatnya seperti Koes Hendratmo, Bob Tutupoli, Melky Goeslaw (alm) dan Emilia Contessa yang konsentrasi penuh sebagai penyanyi, Andy Achmad selain menyanyi juga menekuni dunia usaha dan aktif di beragam organisasi profesi maupun sosial kemasyarakatan. Dari sanalah perlahan-lahan ia masuk ke dalam dunia politik. Setelah menjadi anggota MPR RI periode 1999-2004, ia kemudian terpilih sebagai Bupati Lampung Tengah (2000-2005), dan menjadi artis pertama yang menjadi kepala daerah, sebelum artis lain yang mengikuti jejaknya di masa sekarang, antara lain Rano Karno dan Dede Yusuf. Kepercayaan publik Lampung Tengah kepada pria bernama lengkap Andy Achmad Sampurna Jaya ini pun sangat besar. Paling tidak, ia terpilih kembali untuk periode (2005-2010). Sekarang, dengan dukungan dari Partai Demokrat, Partai Bintang Reformasi dan beberapa partai lain, bupati kelahiran Tanjungkarang, 2 September 1949 ini diminta maju pada Pilkada Provinsi Lampung. "Saya berani maju karena dikehendaki masyarakat Lampung. Tanpa dukungan mereka saya tidak berani," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008