Jakarta (ANTARA) - Perjanjian pelaksanaan tiga proyek strategis nasional di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) ditandatangani pihak-pihak terkait di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jakarta, Kamis sore.

Kepala KSP Moeldoko usai penandatanganan perjanjian pelaksanaan proyek itu menjelaskan tiga proyek strategis itu meliputi pembangunan pembangkit listrik tenaga air yang menghasilkan listrik hingga 9.000 mW, pembangunan pelabuhan dan pembangunan kawasan industri.

"Secara agregat nanti jumlahnya 9.000 mW, ditambah lagi nanti pembangunan pelabuhan karena di situ juga secara terpadu dibangun kawasan industri," jelas Moeldoko.

Ia menegaskan tiga proyek strategis nasional itu akan dibangun sekaligus dalam kawasan yang terintegrasi.

"Salah satu tugas yang dijalankan KSP adalah mengawal jalannya proyek strategis nasional di kawasan-kawasan tertentu dan sore hari ini ada realisasi dari apa yang sekian lama diperjuangkan oleh Pak Gubernur (Kaltara) ," katanya.

Sementara itu Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menjelaskan proyek PLTA dibangun di Sungai Kahayan yang menghasilkan listrik hingga 9.000 mW.

"Di Sungai Kahayan akan dibangun sebanyak lima bendungan, bendungan pertama menghasilkan 900 mW, bendungan kedua 1.200 mW, ketiga dan keempat 1.800 mW dan kelima 3.200 mW sehingga total 9.000 mW, " jelasnya.

Ia menyebutkan kapasitas 900 mW pada bendungan pertama sudah merupakan yang terbesar di Indonesia bahkan ASEAN.

"Karena yang terbesar di Indonesia di Sungai Asahan, itu hanya mengahasilkan 600 mW, " katanya.

Ia menyebutkan pembangunan PLTA itu sejak awal diinisiasi oleh PT Kahayan Hydro Energy. Gagasan pembahasan sudah berlangsung lama yaitu sejak tahun 2009.

"Pembahasan terus berjalan dengan berpuluh kali kita rapat koordinasi dan akhirnya pada 31 Oktober 2018 di ruang ini juga ditandatangani kontrak kerja sama antara PT Kahayan Hydro Energy dengan China Power dan hari ini dilanjutkan penandatangan perjanjian pelaksaaan proyek," jelasnya.

Ia menjelaskan pembangunan tiga proyek itu melibatkan dua BUMN yaitu PT Adhi Karya dan PT Pelindo IV.

Selain perwakilan dari China Power, hadir dalam acara itu Dirut PT Pelindo IV Farid Padang dan Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata.

Baca juga: Irianto Lambrie: Presiden setujui KIPI masuk proyek strategis nasional

Baca juga: Pabrik aluminium Inalum di Kaltara tunggu pasokan listrik

Kepala KSP Moeldoko, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, Dirut PT Pelindo IV Farid Padang, Direktur Operasi II PT Adhi Karya Pundjung Setya Brata, perwakilan dari China Power memberikan keterangan usai penandatangan perjanjiaan pelaksanaan proyek strategis nasional di Jakarta, Kamis (15/8/2019). (Agus Salim)

Pewarta: Agus Salim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019