Denpasar (ANTARA News) - Kepolisian Indonesia menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta di Dili 11 Februari lalu."Yang diduga pelaku penembakan Presiden Ramos Horta antara lain empat warga negara Timor Leste yang melarikan diri ke Indonesia tanpa dilengkapi dengan dokumen keimigrasian," kata Surya Dharma dari Badan Reserse Kriminal Mabes Polri di Bandara Ngurah Rai, Bali, Senin.Surya Dharma bersama Jaksa Agung Timor Leste Dr Longuinhos Monteiro transit di Bandara Ngurah Rai dalam perjalanannya mengantar empat warga Timor Leste yang dideportasi pemerintah Indonesia. Keempat orang itu yang diduga terlibat dalam insiden berdarah di rumah kediaman Ramos Horta. Dari keempat tersangka, dua orang diantaranya ditangkap di Jakarta dan dua orang di Timor Barat, Nusa Tenggara Timur, daerah perbatasan antara Timor Leste-Indonesia. Mereka masuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara ilegal, tanpa dokumen imigrasi serta ketentuan dan persyaratan lainnya. Keempat warga Timor Leste yang dideportasi dari Indonesia tersebut masing-masing Titto Telmang, Ismail Munis, Jose Gaomes dan Egidio Lay. Perdana Menteri (PM) Timor Leste Xanana Gusmao ketika mengadakan kunjungan kepada Ketua DPR RI Agung Laksono di Jakarta, sempat menyampaikan klarifikasi dan penyesalan atas pernyataan Ramos Horta yang menuduh keterlibatan WNI dalam percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Klarifikasi dan penyesalan tersebut disambut baik Agung Laksono, dan hal itu akan mengakhiri spekulasi. "Penjelasan Xanana telah meng-`clear`-kan isu yang ada. Tidak perlu ada isu-isu yang mengganggu hubungan baik kedua negara," kata Agung. Ketika ditanya kemungkinan masih adanya pelaku penembakan insiden berdarah di timor Leste itu masih bersembunyi di Indonesia, Jaksa Agung Timor Leste Dr Longuinhos Monteiro mengatakan, masih minta petunjuk dan selalu koordinasi dengan pemerintah Indonesia, khususnya Mabes Polri. Hubungan kerjasama Indonesia-Timor Leste selama ini cukup baik dan penangkapan empat warga Timor Leste yang terlibat dalam aksi pembunuhan kepala negara Timor Leste menjadi cermin terjalinnya hubungan kerjasama baik tersebut, kata Longuinhos.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008