Harapan kami mereka bisa memahami perbedaan sehingga perbedaan ini bisa menjadi perekat

Solo (ANTARA) - Sebanyak 116 mahasiswa baik berasal dari dalam maupun luar negeri akan mengikuti kegiatan Mahasiswa Lintas Budaya (Malibu) selama satu bulan di Kota Solo, Jawa Tengah.

"Para mahasiswa ini akan mengikuti program mengajar di sekolah-sekolah di Kota Solo selama satu bulan," kata Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Harun Prayitno di Solo, Kamis.

Ia mengatakan para peserta dari luar negeri, di antaranya berasal dari Filipina, Malaysia, dan Thailand, sedangkan peserta dari dalam negeri berasal dari beberapa provinsi di Indonesia.

Ia menjelaskan pada kegiatan itu para mahasiswa akan praktik mengajar di sekolah-sekolah negeri dan sekolah Muhammadiyah.

"Nantinya mereka terjun juga untuk membantu mem-'branding' sekolah tersebut terkait kekayaan budaya. Para mahasiswa ini juga akan mengajar sesuai kompetensi mereka, seperti Matematika dan Akuntansi," katanya.

Ia mengatakan kegiatan Temu Budaya Malibu tersebut juga untuk mengenalkan berbagai kekayaan budaya dalam negeri kepada mahasiswa asing.

"Harapan kami mereka bisa memahami perbedaan sehingga perbedaan ini bisa menjadi perekat," katanya.

Ia juga berharap para mahasiswa, khususnya dari luar negeri, bisa mengenal kekayaan budaya Indonesia.

"Pada proses mempelajarinya akan ada pendamping juga baik dari negara asal mahasiswa maupun dari Indonesia," katanya.

Sebagai permulaan, para mahasiswa akan diajak untuk mengikuti kegiatan temu budaya di Kampus UMS pada Kamis (15/8) malam.

Baca juga: Indonesia prakarsai dialog lintas agama-budaya "MIKTA"
Baca juga: 132 kelompok ikuti kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda

Pewarta: Aris Wasita
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019