Kupang (ANTARA) - Tim Pelajar Indonesia U-16 berhasil mengalahkan tim dari China ZXGZX FC Kamis (15/8) pagi.
dan memastikan lolos ke final turnamen Gothia Cup China 2019 yang berlangsung di lapangan Distrik Chenyang, Shandong, China,

Pelatih kepala timnas Pelajar U-16 Maman Suryaman dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (15/8) mengatakan bahwa timnya berhasilnya mengalahkan perwakilan dari China itu dengan skor telak 7-0.

Maman memuji mental anak-anak asuhnya pada pertandingan itu dan mengatakan bahwa lawan yang akan ditemui di final nanti adalah lawan dari Afrika Selatan yang rata-rata pemainnya berpostur tubuh tinggi dan besar.

Menurut Maman, dari semua tim peserta yang mengikuti turnamen tersebut, para pemain Afrika Selatan adalah tim yang kuat.

"Tidak hanya fisik, tetapi ada beberapa di antara mereka memiliki kelebihan dalam skil. Hal ini yang menjadi perhatian bagi saya dan tim serta anak-anak," tutur dia.

Tim dari Afrika itu sendiri kata Maman sempat dikalahkan oleh anak-anak asuhnya pada pertandingan di babak penyisihan dengan skor 3-1.

Namun kata Maman, dirinya tak ingin terlalu berbangga dengan kemenangan tersebut karena akan kembali bertemu tim yang dikalahkan itu di partai final pada Jumat (16/8) sore.

"Kami sudah lalui lima kali pertandingan, dari lima kali pertandingan itu empat pertandingan menang telak, satu lagi menang WO," tutur dia.

Lebih lanjut, kata dia, untuk mengantisipasi kelebihan fisik dan kekuatan para pemain dari Afrika Selatan dalam empat kali pertandingan tersebut ia melakukan banyak rotasi pemain.

"Satu kendala adalah kebugaran pemain kami, karena pertandingan selama ini dilakukan dalam kurun waktu yang sangat dekat. Rotasi pemain adalah hal yang kami lakukan untuk menjaga kebugaran pemain," tutur dia.

Ia berharap agar pada partai final nanti seluruh pemain tetap bugar, dan pada malam nanti akan dilakukan evaluasi untuk melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemain di pertandingan sebelumnya.***3***

Baca juga: Dua pelajar NTT terpilih perkuat timnas pelajar di China

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019