Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja mengatakan akan segera mengirim tim untuk memastikan ada atau tidaknya tragedi kemanusiaan di Kabupaten Nduga.
Tim akan segera dikirim ke Nduga untuk melihat langsung apa yang Bupati Nduga dan sejumlah aktivis laporkan seperti pembakaran rumah warga dan kampung. “Sesegera mungkin tim dikirim ke Nduga sehingga dapat dicek kebenarannya,” kata Irjen Pol Rodja di Jayapura, Kamis.
Dikatakannya, tim yang akan dikirim itu nantinya akan mencari data tentang berbagai kasus yang dilaporkan terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Nduga.
Belum dipastikan kapan tim tersebut dikirim ke Nduga karena masih harus dipersiapkan segara sesuatunya terlebih dahulu.
Dengan dikirimnya tim ke Nduga maka dapat diketahui apa yang sebenarnya terjadi di daerah itu mengingat selama ini hanya mendengar laporan dari satu pihak, kata Rodja seraya berharap tim dapat segera dikirim.
Baca juga: Masyarakat Papua minta pemerintah tarik pasukan keamanan di Nduga
Baca juga: Tim Kemanusiaan Nduga rampung verifikasi korban kemanusiaan
Selain mengirim tim, Selasa lalu (13/8) dirinya bersama bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Sembiring, berkunjung ke Kenyam, melalui Timika untuk bertemu dengan Bupati Nduga dan tokoh masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut pihaknya mempertanyakan apa tujuan Bupati Nduga yang tidak memberitahukan apa yang terjadi di wilayahnya kepada dirinya selaku Kapolda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih.
"Padahal kami yang bertanggung jawab terhadap masalah keamanan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja yang menyayangkan langkah yang dilakukan Bupati Nduga.
Sebelumnya Bupati Nduga Yurius Gwijangge melaporkan insiden yang terjadi di wilayahnya saat bertemu dengan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta tanggal 5 Agustus lalu. Dalam pertemuan tersebut Bupati Nduga juga meminta aparat keamanan TNI-Polri non organik ditarik.*
Baca juga: DAP prihatin dengan kasus Nduga yang berlarut-larut
Baca juga: Akademisi : Nduga perlu rekonsiliasi penyelesaian konflik
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019