Jakarta (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi global Nokia menilai penerapan jaringan telekomunikasi terbaru memasuki generasi kelima (5th Generation/5G) akan menjadi modal ekonomi digital Indonesia di Asia Tenggara sesuai dengan perkembangan Industri 4.0.
"(Jaringan) 5G akan membantu ekonomi dan pertumbuhan Indonesia," kata Kepala Nokia Indonesia KP Goh dalam acara Nokia 5G Innovation Day di Jakarta, Kamis.
Indonesia, lanjut Goh, sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memulai jaringan 5G menyusul penerapannya pada sektor manufaktur, seperti otomasi mesin dan dalam ekosistem Internet of Things (IoT).
Kepala Teknologi 5G Nokia, Brian Cho, menilai jaringan 5G dapat diterapkan di sektor ekonomi yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam Industri 4.0, yaitu makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan biokimia.
Baca juga: Pelanggan 5G diprediksi tembus 1,9 miliar pada 2024
Penggunaan jaringan 5G dalam industri manufaktur, menurut Cho, dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki kualitas produk ataupun mencapai efektivitas biaya produksinya.
"(Jaringan) 5G sejalan dengan Industri 4.0 di Indonesia," kata Cho.
Cho menambahkan jaringan 5G membantu Indonesia mewujudkan ambisi sebagai kekuatan terbesar ekonomi Asia Tenggara pada 2020.
Pemerintah Indonesia memperkirakan transaksi ekonomi digital dalam negeri mencapai Rp2 triliun pada 2020.
Baca juga: Bank Indonesia dorong kembangkan ekonomi digital
Baca juga: Huawei Indonesia rekomendasikan spektrum 3,5 GHz untuk 5G
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019