Pria bersenjata itu tetap berlindung di dalam rumah itu, sementara polisi mendesak dia agar menyerahkan diri, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Sementara itu media melaporkan ia bersenjatakan senapan semi-otomatif yang sama dengan jenis AK-47 dan beberapa senjata genggam.
Polisi bergerak masuk sekitar lima jam setelah drama itu terjadi, setelah pria bersenjata tersebut melepaskan tembakan ke beberapa petugas sewaktu mereka melaksanakan surat perintah di dalam rumah di Philadelphia Utara itu.
Petugas SWAT menggunakan peralatan siluman untuk menyelamatkan petugas dan tiga tersangka di dalam rumah tersebut tanpa sepengetahuan pria bersenjata itu, kata Komisioner Departemen Polisi Philadelphia, Richard Ross.
"Kami telah keluar dari situasi penyanderaan ke barikade, sebab semua sandera dikeluarkan dengan selamat," kata Ross kepada wartawan.
Ia mengatakan "sungguh mengagumkan" sebab tak ada tragedi yang lebih besar.
Semua enam petugas yang cedera diperkenankan pulang dari rumah sakit pada Rabu malam; seorang petugas selamat setelah peluru menyerempet kepalanya dan satu petugas lagi terkena peluru di bagian punggung baju lapis bajanya.
"Banyak dari mereka harus menyelamatkan diri melalui jendela dan pintu dari berondongan peluru," kata Ross dalam satu taklimat.
Pria bersenjata tersebut menembaki truk SWAT yang diparkir di luar rumah itu di Permukiman Nicetown-Tioga, dan sejumlah peluru menghantam bangunan di seberang jalan sementara warga berlindung di dalam rumah mereka.
Philadelpihi Inquirer, dengan mengutip beberapa sumber polisi, mengidentifikasi tersangka pria bersenjata tersebut sebagai Maruice Hill (36), pria Philadelphi yang punya catatan kejahatan menyangkut senjata api, narkoba dan penyerangan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pria bersenjata dan berpelindung tubuh ditangkap di Walmart-AS
Baca juga: Pelaku El Paso kepada Polisi: target saya 'warga Meksiko'
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019