Narathiwat, Thailand, (ANTARA News) - Enambelas orang termasuk tiga orang perempuan cedera dalam dua ledakan bom secara terpisah di antara aksi kekerasan separatis di Thailand selatan yang dilanda pemberontakan, kata polisi Senin.
Sebuah bom yang dikemas di dalam satu kotak besi itu ditanam di depan rumah wakil gubernur provinsi Narathiwat. Bom yang dipicu lewat jam digital itu kemudian meledak pada Minggu malam, kata polisi setempat.
Ledakan di kota Narathiwat itu melukai 12 orang, termasuk tiga perempuan remaja berumur 11, 13 dan 14 tahun, yang sedang meyaksikan satu pameran tahunan.
Bom lain meledak Senin pagi di distrik Ra Ngae ketika sejumlah tentara sedang memeriksa daerah di mana kelompok militan meletakkan kotak berisi bahan peledak untuk menyerang para pejabat pemerintah. Ledakan tersebut menyebabkan seorang tentara luka serius dan tiga lainnya cedera ringan, kata polisi.
Kelompok separatis juga menyerang enam pos pemeriksaan militer di distrik Ra Ngae dan Jao Ai Rong, namun tak ada seorang pun yang terluka.
Satu sekolahan di Ruesao dan tempat pemberhentian bus di Tak Bai juga dibakar.
Wilayah Thailand selatan dulunya adalah wilayah kesultanan etnis Melayu sampai direbut oleh Thailand, yang sebagian besar penduduknya menganut Budha, pada seabad lalu.
Lebih dari 3.000 orang telah tewas sejak aksi pemberontakan terakhir yang meletus pada Januari 2004, demikian diwartakan AFP. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008