Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyatakan persatuan umat Islam, khususnya antara kaum Sunni dan Kaum Syiah, mutlak perlu sebagai prasyarat kejayaan umat agama itu. "Kejayaan umat Islam pada abad-abad pertengahan juga didukung persatuan dan peran serta kedua kelompok umat Islam tersebut," kata Din, dalam siaran persnya yang diterima ANTARA, di Jakarta, Senin. Din Syamsuddin mengikuti Konperensi Islam Sedunia yang sedang berlangsung di Teheran, 4-6 Mei. Konperensi dihadiri sekitar 400 ulama, baik dari kalangan Sunni maupun Syiah dari berbagai belahan dunia. Din yang berbicara pada sesi pertama bersama enam tokoh Islam lainnya menegaskan bahwa antara Sunni dan Syiah ada perbedaan, tetapi hanya pada wilayah cabang (furu`iyat), tidak pada wilayah dasar agama (akidah). Keduanya berpegang pada akidah Islamiyah yang sama, walau ada perbedaan derajat penghormatan terhadap Ali bin Abi Thalib. Oleh karena itu, kata dia, kedua kelompok harus terus melakukan dialog dan pendekatan. Seandai tidak dicapai titik temu maka perlu dikembangkan tasamuh atau toleransi. "Seluruh elemen umat Islam, dalam kemajemukannya, perlu menemukan 'kalimat sama' dalam merealisasikan misi kekhalifahan di muka bumi," katanya. Kemudian dalam menghadapi tantangan dewasa ini, kata Din, umat Islam perlu menemukan dalam dirinya "musuh bersama". "Dua hal ini, 'kalimatun sawa' (kalimat sama) dan 'aduwwun sawa' (musuh bersama) adalah faktor kemajuan umat," kata Din. "Musuh bersama" itu, kata Din, terdapat di dalam diri umat Islam, yaitu kemiskinan dan keterbelakangan. (*)

Copyright © ANTARA 2008