Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo dibuka turun tajam pada perdagangan Kamis pagi, mengikuti pergerakan saham-saham AS semalam menyusul imbal hasil surat utang pemerintah AS yang memberi sinyal resesi akan segera terjadi serta indikator lain yang juga menunjukkan tren ekonomi global mulai goyah.

Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 405,45 poin atau 1,96 persen, dari tingkat penutupan Rabu (14/8/2019), menjadi diperdagangkan di 20.249,68 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo turun 29,09 poin atau 1,94 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.470,41 poin.

Semua kategori industri di bursa Tokyo mundur ke wilayah negatif, dengan produk minyak dan batu bara, pertambangan, dan saham-saham terkait besi dan baja paling banyak menurun pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.

Saham-saham di Wall Street jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WB), karena kekhawatiran pasar tentang resesi terus berlanjut sehingga memukul sentimen investor.

Indeks Dow anjlok 800,49 poin atau 3,05 persen menjadi ditutup pada 25.479,42 poin, menandai penurunan harian terbesar tahun ini. Indeks S&P 500 jatuh 85,72 poin atau 2,93 persen, menjadi berakhir di 2.840,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun tajam 3,02 persen atau 242,42 poin, menjadi 7.773,94 poin.

Baca juga: Bursa saham Tokyo ditutup lebih tinggi didukung data PDB yang kuat
Baca juga: Nikkei ditutup lebih tinggi setelah penurunan beruntun empat hari

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019