Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tercatat paling polusi kedua di dunia berdasarkan pantauan laman resmi AirVisual, airvisual.com.
Air quality index (AQI) atau indeks kualitas udara Jakarta menurut aplikasi pemantau polusi udara tersebut tercatat sebesar 157 dengan konsentrasi parameter 2.5 mencapai 66,3 ug/m3.
Angka itu masih lebih rendah dibandingkan Hanoi di Vietnam, yang indeks kualitas udaranya mencapai 165 dengan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 83,6 ug/m3.
Namun demikian, kualitas udara Jakarta masih lebih tinggi dibandingkan Kuwait City di Kuwait, yang kualitas udaranya tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan US AQI 148 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 54,7 ug/m3.
Di peringkat keempat kota paling kotor di dunia, Kota Dubai di Uni Emirat Arab mencatatkan US AQI sebesar 133, tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan konsentrasi parameter PM2.5 48,4 ug/m3.
Sedangkan Kota Shanghai, Tiongkok, kualitas udaranya juga tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan US AQI 114 dan konsentrasi parameter PM2.5 41 ug/m3.
Sementara itu, Kota Kota Dhaka, Bangladesh, kualitas udaranya tergolong sedang, dengan US AQI 99 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 35,2 ug/m3.
Kota Hangzhou di Tiongkok juga tercatat sedang, dengan US AQI 99 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 35 ug/m3.
Pewarta: Katriana
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019