New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WB), karena kekhawatiran pasar tentang resesi terus berlanjut sehingga memukul sentimen investor.
Indeks Dow anjlok 800,49 poin atau 3,05 persen menjadi ditutup pada 25.479,42 poin, menandai penurunan harian terbesar tahun ini. Indeks S&P 500 jatuh 85,72 poin atau 2,93 persen, menjadi berakhir di 2.840,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun tajam 3,02 persen atau 242,42 poin, menjadi 7.773,94 poin.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor energi jatuh hampir emat persen, memimpin kerugian.
Sektor keuangan juga berada di antara yang berkinerja terburuk, mundur sekitar 3,4 persen, karena saham-saham bank utama, sensitif terhadap suku bunga, memperpanjang kerugian mereka, termasuk Bank of America, Citigroup dan JP Morgan.
Saham Macy's anjlok lebih dari 13,2 persen, setelah jaringan toko serba ada AS itu melaporkan laba kuartal kedua di bawah perkiraan pasar. Pengecer ini juga mengurangi prospek laba untuk setahun penuh sebesar 20 sen.
Pasar obligasi memancarkan sinyal mengkhawatirkan atas resesi yang membayangi pada Rabu (14/9/2019), karena imbal hasil dari surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun jatuh di bawah imbal hasil surat utang bertenor dua tahun, menandai untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.
Selisih (spread) yang dibentuk disebut kurva imbal hasil terbalik, secara luas dianggap sebagai pertanda dari resesi ekonomi masa depan. Diakui bahwa resesi biasanya tiba dalam 18 hingga 24 bulan setelah kurva imbal hasil terbalik.
Imbal hasil dari surat utang pemerintah jangka panjang dan jangka pendek Amerika Serikat, semua mundur kembali pada Rabu (14/8/2019). Kegelisahan pasar mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun mencapai titik terendah sepanjang masa, sedikit di atas dua persen, memicu kepanikan terhadap kesehatan ekonomi Amerika Serikat dan ekonomi global.
Indeks Volatilitas CBOE, yang secara luas dianggap sebagai pengukur ketakutan terbaik di pasar saham, melonjak 26,14 persen menjadi 22,1 pada Rabu (14/8/2019).
Baca juga: Wall Street melemah, kecemasan pertumbuhan ekonomi AS meningkat
Baca juga: Wall Street naik lebih dari satu persen, setelah China stabilkan yuan
Baca juga: Saham Tokyo dibuka naik didukung data PDB dan penguatan Wall Street
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019