Madiun (ANTARA News) - Belasan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Madiun Jatim terindikasi terkena penyakit HIV/AIDS dan saat ini masih melakukan aktivitasnya sebagai PSK di beberapa lokalisasi di wilayah Madiun."Saat ini ada sekitar 7-13 orang PSK yang positif terjangkit HIV/AIDS. Data tersebut merupakan hasil pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan dan dari LSM Bambu Nusantara pada sekitar 250 PSK yang ada di wilayah Madiun," kata Direktur LSM Bambu Nusantara, Andreanus M Uran, Minggu.Dia menjelaskan, saat ini PSK di wilayah Madiun yang sudah terdeteksi terkena HIV/AIDS terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Mayoritas PSK yang terjangkit penyakit tersebut adalah PSK yang bisa mangkal di tempat yang tidak dalam pantauan.Guna menekan penyebarannya, saat ini terus dilakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS. Sosialisasi bahaya HIV/AIDS di wilayah Madiun dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan aktifitas HIV/AIDS dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bambu Nusantara, dengan fokus pada 14 titik lokalisasi di Madiun. Salah satunya di lokalisasi terbesar di kabupaten Madiun yaitu Wisma Wanita Harapan (WWH) Gude yang terletak di Dusun Gude, Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Lokalisasi itu saat ini menampung sekitar 100 PSK. "Khusus untuk PSK yang ada di lokalisasi saat ini sudah paham betul dengan bahaya HIV/AIDS. Mereka telah melakukan salah satu upaya pencegahan penularan HIV/AIDS yaitu dengan menggunakan kondom," katanya menambahkan. Mereka juga dilibatkan dalam semua kegiatan untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, termasuk dalam melakukan renungan dalam rangka peringatan "25th Candlelight Memorial" atau peringatan meninggalnya orang yang terjangkit HIV/AIDS. "Malam tadi (Sabtu,3/5), semua PSK maupun germo yang ada di lokalisasi Wisma Wanita Harapan ikut dalam perayaan itu. Mereka semuanya ikut dalam renungan bersama guna mencegah dan menanggulangi penularan HIV/AIDS di wilayah Madiun," katanya menerangkan. Lebih lanjut ia menjelaskan, proses pencegahan penularan HIV/AIDS tidak hanya sebatas melalui sosialisasi, namun harus ada keterlibatan semua pihak terutama pada kesadaran PSK atau pemakai jasa PSK sehingga penularan bisa dicegah, salah satunya dengan menggunakan komdom yang telah disiapkan. "Untuk di lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude semuanya telah memberlakukan program pemakaian kondom setiap berhubungan. Selain itu, semua PSK yang ada juga memeriksakan kesehatannya secara rutin yaitu dua kali dalam sepekan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008