Bandarlampung (ANTARA News) - Pengamat politik yang juga Wakil Ketua Lembaga Hikmah PP Muhammadiyah, Jeffrie Geovanie, menyebutkan konflik internal dalam tubuh partai- partai politik merupakan hal wajar, dan konflik itu bahkan bisa mendorong perkembangan parpol itu jika dikelola dengan baik.
"Bila dikelola dengan baik, konflik internal itu bahkan bisa menjadi hal yang positif buat pendewasaan atau perkembangan parpol tersebut," kata Jeffrie saat diminta tanggapannya di Jakarta, Minggu sore.
Menurut dia, konflik internal parpol baru merugikan partai itu sendiri, terutama menjelang serta pada pelaksanaan Pemilu legislatif dan Pilpres 2009, jika konflik tersebut tidak dikelola baik.
"Konflik internal tentu akan sangat merugikan perkembangan parpol itu sendiri jika konflik tersebut berlarut- larut dan tidak mampu dicari solusinya yang terbaik," katanya.
Berkaitan itu, Jeffrie menyebutkan konflik- konflik internal parpol semestinya ditanggapi sebagai hal wajar untuk mendorong pendewasaan dan perkembangan parpol itu sendiri, namun konflik itu harus dikelola dengan baik.
Konflik internal parpol memang kerap terjadi dalam tubuh partai politik di Indonesia.
Konflik internal parpol yang terkini terjadi adalah pada tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan kini terdapat dua kepengurusan PKB, yakni PKB kubu Gus Dur dan PKB kubu Muhaimin Iskandar.
Saling klaim mengenai keabsahan penyelenggarahan Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB masih terjadi.
Kubu Gus Dur kembali menegaskan bahwa MLB yang diselenggarakan kubu Muhaimin Iskandar di Ancol Jakarta Utara tidak sah,dan sebaliknya pihak Muhaimin menganggap MLB di Parung yang diselenggarakan atas dukungan Gus Dur tidak sah dan tidak sesuai AD/ART partai.
Para pengamat politik menyebutkan konflik internal yang berlarut- larut akan merugikan PKB dalam menghadapi Pemilu 2009, terutama turunnya kepercayaan konstituen atas partai itu sendiri.
Menurut Jeffrie, konflik internal parpol bisa juga bernilai positif bagi perkembangan partai itu, jika konflik tersebut segera dituntaskan.
Dalam kesempatan terpisah, analis politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, juga melihat bahwa ada juga sisi positif yang bisa didapat dari konflik tersebut dimana partai akan semakin dikenal masyarakat, karena secara terus menerus diberitakan media massa.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008