Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 30 anak didik berprestasi peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Riau mengunjungi Situs Keraton Ratu Boko atau Candi Ratu Boko yang berada di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Rabu (14/8) sore.
Saat tiba di kompleks Ratu Boko pada pukul 17:00 WIB, para siswa berprestasi asal Riau memanfaatkan momen itu untuk berfoto di Gerbang Ratu Boko yang menjadi salah satu ikon menarik di kawasan destinasi wisata tersebut.
Mereka juga tidak ingin ketinggalan mengabadikan panorama yang indah menjelang terbenamnya mata hari dengan gawai masing-masing dari Bukit Boko.
"Ini kesempatan pertama yang sangat menarik bagi saya. Pemandangan indah di Ratu Boko tidak bisa saya jumpai di Riau," kata Siswa SMK 2 Pekanbaru, Angga Putra Perdana (16).
Bagi Angga, pengalaman di Ratu Boko menjadi bukti bahwa Yogyakarta kaya akan situs sejarah dan budaya. Dengan demikian, ia tidak ingin sekadar mengabadikan momen itu dalam bentuk foto, melainkan akan menuliskan pengalaman itu, setidaknya dalam Diary Siaswa Mengenal Nusantara.
"Selain memotret situa Ratu Boko dan pemandangan di sini, saya akan tuliskan di Diary SMN," kata dia.
Pendamping SMN Riau, Mashuri menyampaikan terima kasih kepada BUMN yang telah memfasilitasi para siswa asal Riau mendapatkan pengalaman baru di salah satu situs sejarah yang ada di Yogyakarta.
Ia meyakini selain menyaksikan pemandangan yang indah, sebagian besar siswa asal Riau juga baru mengetahui bahwa ternyata di Yogyakarta dahulu bukan hanya ada Keraton Ngayogya Hadingrat, melainkan juga ada Keraton Ratu Boko.
"Bahkan saya sendiri juga baru tahu bahwa keraton di sini tidak hanya Keraton Yogyakarta. Saya berharap para siswa juga sapat menceritakan kepada teman-temannya yang lain di Riau," kata perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini.
Seperti diketahui, Situs Ratu Boko sebenarnya bukan sebuah candi, melainkan reruntuhan sebuah kerajaan. Oleh karena itu, Candi Ratu Boko sering disebut juga Kraton Ratu Boko. Disebut Kraton Boko, karena menurut legenda situs tersebut merupakan istana Ratu Boko, ayah Lara Jonggrang yang dibangun pada abad ke-8.
Seperti dikatehui, SMN 2019 merupakan rangkaian Program BUMN Hadir Untuk Negeri. Di Yogyakarta, program itu digelar oleh lima BUMN yakni PT PP (Persero) Tbk selaku PIC (Person In Charge) atau penanggung jawab, bersama PT TWC (Persero) PT Bahana (Persero), PT KBI (Persero) dan PT Primissima (Persero) sebagai Co-PIC.
Sebanyak 30 peserta SMN asal Riau akan mengikuti kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Yogyakarta mulai 14 hingga 21 Agustus 2019. Mereka juga didampingi 2 guru berprestasi, 2 guru pendamping difabel, serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Baca juga: 30 peserta SMN Riau pelajari cara memainkan gamelan di Yogyakarta
Baca juga: Lima BUMN sambut SMN asal Riau di Yogyakarta
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019