Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 326 perusahaan manufaktur melakukan assessment Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dan bersiap untuk bertransformasi menuju industri 4.0.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara menyampaikan, dari hasil penilaian tersebut, terlihat sejumlah perusahaan sudah siap menuju industri 4.0.
“Kami mengklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Pertama, sebanyak 166 perusahaan memiliki rentang skor 1-2 atau 50,92 persen, yang menunjukkan kesiapan awal implementasi industri 4.0,” kata Ngakan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Kelompok kedua, sebanyak 116 perusahaan industri memiliki rentang skor 2-3 atau 35,58 persen yang menunjukkan kesiapan sedang, dan sebanyak 22 perusahaan industri atau 6,75 persen menunjukkan telah menerapkan industri 4.0.
“Dengan assessment pada 326 perusahaan itu, kami ingin mengetahui seberapa siap mereka bertransformasi ke industri 4.0. Kemudian, nantinya kami juga mendapat gambaran untuk memberikan pendampingan sampai mereka melakukan transformasi industri 4.0,” ujarnya.
Ngakan menyebutkan, dari hasil assessment INDI 4.0, Kemenperin telah memberikan penghargaan kepada lima perusahaan yang telah mengimplementasikan industri 4.0, yaitu PT Indolakto yang bergerak di sektor makanan dan minuman, serta PT Pupuk Kaltim pada sektor kimia.
Selanjutnya, PT Pan Brothers, Tbk untuk sektor tekstil, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dalam sektor otomotif dan PT Hartono Istana Teknologi di sektor elektronika.
“Berdasarkan studi yang kami lakukan, ada lima sektor yang didorong untuk bertransformasi,” sebutnya.
Sebagai tindak lanjut assessment dan peluncuran INDI 4.0, BPPI Kemenperin juga melakukan pilot pendampingan implementasi industri 4.0 kepada 10 perusahaan terpilih, yaitu PT Sanken Argadwija (elektronika), PT. Biggy Cemerlang (kimia), PT. Globalindo Intimates (tekstil), PT. Suzuki Indomobil Motor (otomotif), serta PT. Paragon Technology and Innovation (kimia).
Berikutnya, PT Belindo International Carpet (tekstil), PT Dharma Precision Parts (otomotif), PT Sunindo Adipersada (aneka), PT Nutrifood (makanan minuman), serta PT. Niramas Utama (makanan minuman).
“Pendampingan ini untuk memberikan stimulus kepada perusahaan dalam melakukan transformasi industri 4.0. Sudah saatnya Kemenperin melakukan pendampingan secara teknis dan implementatif di industri agar proses transformasi industri 4.0 dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Baca juga: Kemenperin dorong Indolakto dan Pupuk Kaltim jadi contoh Industri 4.0
Baca juga: Pupuk Kaltim raih penghargaan INDI 4.0 dari Kemenperin
Baca juga: 328 industri ukur kesiapan menuju industri 4.0
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019