Biak (ANTARA News) - Selama kurun waktu triwulan pertama 2008 (Januari-Maret ) di Kabupaten Biak Numfor, Papua, terjadi penambahan 34 kasus baru penyakit kusta yang diderita warga masyarakat di daerah itu.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor yang diterima ANTARA News di Biak, Minggu, menjelaskan, dari 34 kasus baru penyakit kusta dapat dirinci, kusta basah (Multi Basiler) 17 kasus (laki-laki 12 orang dan perempuan 5 orang).
Sedangkan penambahan penyakit kusta tipe kering (Poli Basiler) sebanyak 17 kasus dengan rincian perempuan 14 orang dan laki-laki tiga orang.
Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor, Drs Sefnath Korwa MS melalui petugas Wasor Kusta Lukas Linggi mengatakan, dari 34 kasus baru kusta yang terjadi dalam triwulan pertama 2008 tersebar di sejumlah Puskesmas dan terbanyak di Puskesmas Biak Kota sebanyak 24 kasus.
Untuk penderita kusta lainnya, lanjut Linggi, terdapat juga di Puskesmas Ridge 4 kasus, Sumberker 3 kasus, sedangkan Puskesmas Yomdori Distrik Biak Barat 2 kasus serta Puskesmas Yendidori 1 kasus.
Ia menyebutkan, sebelumnya penderita penyakit kusta yang masih dalam pengobatan sebanyak 127 orang terdiri atas kusta kering 36 kasus serta kusta basah 91 orang.
"Total penderita penyakit kusta hingga akhir triwulan pertama tahun 2008 mencapai 161 orang yang tersebar di sejumlah Puskesmas," ujarnya.
Dia menjelaskan, penyakit kusta disebabkan oleh serangan kuman Microbacterium Lepra. Proses penularannya berlangsung lama, namun penyakit ini bisa disembuhkan.
Penderita penyakit kusta harus diberikan pengobatan rutin sebab bila terjadi keterlambatan pengobatan berakibat cacat fisik.
Linggi mengakui, gejala awal terserang kusta sulit dikenali. Penyakit ini menyerang kulit, dengan gejala awal seperti terserang panu.
"Tetapi gejala paling dominan, terdapat bercak putih kemerahan pada kulit tetapi bila diraba dengan tangan atau benda lain tidak terasa atau mati rasa," ungkapnya.
Sedangkan gejala lain terjadi cacat tingkat satu bila terdapa
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008