Surabaya, (ANTARA News) - Kota Surabaya menyabet kado istimewa menjelang hari jadi ke-715 pada akhir Mei, berupa penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pembuatan logo kota terbesar yang terbuat dari batik berukuran 9,8 meter X 19,4 meter.
Logo Batik itu memperoleh penghargaan Rekor MURI ke 3.088 karena menjadi logo kota terbesar yang terbuat dari batik, kata Paulus Rangka, Manager MURI saat menyerahkan penghargaan kepada Walikota Surabaya Bambang DH, Minggu.
Selain memperoleh piagam MURI, Bambang DH mencanangkan Kampung Batik Jatim di Jalan Tambak Dukuh 1, kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng, Surabaya.
"Saya berharap keberadaan kampung ini bisa menjadi ikon wisata baru di kota Surabaya. Peminat batik kini tak perlu lagi mencari batik ke luar kota, cukup mengunjungi kampung batik ini saja," kata Walikota Surabaya.
Sementara itu, Hj Faiqah Ismail, perintis Kampung Batik Surabaya mengatakan, dalam beberapa waktu mendatang, dirinya menargetkan seluruh penduduk di wilayah Kampung Batik ini akan menjadi sentra batik di Jatim.
"Kami sudah memiliki 16 macam batik dari 16 daerah di Jatim, termasuk batik khas Surabaya yang bernama batik Sawunggaling," kata perempuan yang mengaku sudah turun temurun membatik ini.
Sementara itu, sembilan pelukis dan 15 model terdiri perempuan dan pria dari sebuah sekolah model di Surabaya, juga berhasil memecahkan rekor MURI melukis di atas Kereta Api Rajawali jurusan Surabaya -Semarang.
Acara ini bertajuk melintas kota merangkai budaya yang diselenggarakan untuk memecahkan rekor MURI berlenggak-lenggok terpanjang dengan waktu sekitar enam jam.
Kepala Humas Daops VIII Surabaya Sudarsono mengatakan, para pelukis itu, Minggu pagi sudah kembali ke Surabaya, setelah Sabtu (3/5) siang berangkat ke Semarang. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008