Keluar pun tidak bisa karena diblok

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tim renang DKI Jakarta yang sempat tertahan di bandara Hong Kong karena ada aksi demonstrasi, sudah kembali ke Jakarta dengan selamat.

"Seluruh tim renang DKI sudah kembali Selasa (13/8) malam, ada yang jam 15:30 WIB ada yang jam 19:00 WIB dan sudah mendarat di Soekarno-Hatta," kata Anies di DPRD DKI Jakarta, Rabu.

Anies menyatakan bahwa dirinya mendapat laporan seluruh atlet dalam kontingen tersebut kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat.

"Nanti cek untuk lebih detil pada pak Firdaus (Kadispora DKI Jakarta)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus yang ditemui di lokasi yang sama, membenarkan hal tersebut.

Firdaus mengatakan kontingen yang secara total berjumlah 47 orang tersebut berhasil sampai Indonesia dengan dibagi menjadi dua kelompok penerbangan pada Selasa (13/8).

"Kelompok pertama 17 orang berangkat sekitar jam 15:30-an waktu setempat dan sampai sekitar jam 19:00 WIB. Kelompok kedua berangkat jam 19:00 waktu setempat dan sampai jam 00:30 WIB. Semua yang masuk program PPLM dan Pelatda sampai dengan selamat," kata Firdaus.

Firdaus menceritakan kronologis tertahannya kontingen DKI Jakarta di Hong Kong karena fasilitas bandara seperti kantor dan loket maskapai dan imigrasi yang diblokir oleh pendemo.

"Keluar pun gak bisa karena diblok. Akhirnya telepon KJRI, lalu dijemput dan diamankan di sana sebelum mengurus penerbangan berikutnya. Total ada 47 orang dalam tim itu dan bisa kembali dengan selamat," ucap Firdaus menambahkan.

Baca juga: BRI jamin kantor perwakilan di Hong Kong tidak terganggu kericuhan

Baca juga: Bandara Hong Kong terpantau normal

Baca juga: Bandara Hong Kong kembali dibuka pascabentrokan

Sebelumnya, tim renang DKI Jakarta yang berjumlah 26 orang dan juga 20 orang tim Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLM), terjebak di bandara Hong Kong selama delapan jam pada Senin (12/8) lalu akibat aksi mogok masal yang dilakukan para demonstran antiekstradisi.

Aksi itu membuat Bandara Internasional Hong Kong lumpuh. Seluruh penerbangan dibatalkan karena ribuan pendemo menggelar aksinya di pintu keberangkatan bandara.

Rangkaian demonstrasi di Hong Kong sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Berawal dari penolakan rancangan undang-undang ekstradisi, demonstrasi itu berkembang menjadi tuntutan untuk membebaskan diri dari China.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019