jika museum disajikan secara konvensional seperti begini-begini saja, maka akan jarang yang berkunjung

Sidoarjo (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono meminta museum untuk menghadirkan fasilitas kekinian seperti coffee shop, serta rajin berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelenggarakan kegiatan yang bertempat supaya museum ramai dikunjungi masyarakat, khususnya generasi muda.

"Ini adalah salah satu cara untuk membangun museum agar menarik bagi generasi muda. Sebab saat ini, museum kita sudah jarang dikunjungi oleh anak-anak muda, karena daya tariknya yang kurang," kata Sekdaprov Heru saat membuka Pameran Nasional Alat Musik Tradisional Nusantara 2019 di UPT Museum Mpu Tantular, Sidoarjo, Rabu.

Ia mengemukakan, dengan menghadirkan fasilitas kekinian, generasi muda akan lebih tertarik datang ke museum.

"Fasilitas gerai coffee shop yang dilengkapi dengan wifi misalnya, tentu akan menjadi jujukan para pengunjung usai berkeliling museum, atau sebaliknya, para pengunjung coffee shop akan tertarik masuk ke museum usai menikmati kopinya," ujarnya.

Selain fasilitas kekinian, Sekdaprov Heru juga meminta agar museum berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggelar kegiatan di museum.

Bukan hanya kegiatan yang terkait sejarah, tapi bisa kegiatan kegiatan lain seperti pameran mobil klasik, motor besar Harley Davidson, acara musik modern, dan lainnya. Sehingga, makin menarik animo masyarakat untuk berkunjung ke museum

"Kemudian, saat kegiatan itu berlangsung, para pemandu museumnya juga adalah anak-anak muda, sehingga makin menarik pengunjung. Saya rasa kreativitas seperti inilah yang harus kita gali dan kita lakukan, sebab jika museum disajikan secara konvensional seperti begini-begini saja, maka akan jarang yang berkunjung," katanya.

Pentingnya membangun museum secara kreatif, imbuh Sekdaprov Heru, karena ke depan, destinasi wisata akan kembali pada alam, dan juga sejarah, termasuk museum. Karena itu, museum harus digarap seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, agar anak-anak muda tertarik untuk berkunjung dan mempelajari sejarah di museum.

"Kalau ini tidak digarap dengan bagus, maka akan hilang. Padahal, dari sejarah, kita mengenal kebesaran bangsa. Lewat museum, anak-anak muda akan semakin mencintai tanah air," katanya.

Dalam sambutannya, Kepala Museum Nasional RI, Siswanto mengatakan, jumlah museum di seluruh Indonesia berjumlah sekitar 440 museum dimana museum tersebut didirikan untuk menunjang usaha pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memajukan kebudayaan nasional.

"Terdapat tiga pilar utama kegiatan operasional museum di Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, kepribadian bangsa, dan ketahanan nasional dan wawasan nusantara. Museum bukan lembaga pelengkap untuk menyatakan sebuah negara berbudaya, tapi museum harus dapat menyampaikan falsafah yang dianut bangsa," katanya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan secara bergilir di Indonesia, berdasarkan kesepakatan bersama para kepala museum se-Indonesia. Adapun pameran hari ini diikuti oleh 31 museum dari 27 provinsi di Indonesia.

"Pameran peralatan atau alat musik tradisional nusantara yang sangat fenomenal ini, bisa menjadi satu edukasi dalam masyarakat di Jawa Timur khususnya, di Sidoarjo dan sekitarnya,” katanya.

Baca juga: Di Museum Nasional, Pemkab Dharmasraya luncurkan Festival Pamalayu
Baca juga: Perupa tiga generasi gelar Pameran "Matahari3" di Museum Affandi
Baca juga: Museum Siwalima Ambon simpan 5.347 koleksi

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019