Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta pemerintah agar tidak terburu-buru menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), mengingat beban masyarakat yang sudah cukup berat. Permintaan PKS itu disampaikan oleh Presiden PKS, Tifatul Sembiring, di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. pada tasyakuran Milad (hari ulang tahun) ke-10 PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu. "PKS harap pemerintah bertindak adil dan tidak cepat-cepat menaikan harga BBM," ujarnya. Ia menambahkan, harga BBM yang terus melonjak dan tidak bisa diperkirakan memang menjadi dilema bagi pemerintah. Namun, masyarakat yang saat ini saja sudah kesulitan dengan harga-harga yang tidak terjangkau akan semakin terbebani apabila pemerintah menaikan harga BBM. "Meski ini sulit, tetapi kami harap pemerintah memikirkan langkah alternatif lain," ujar Tifatul. Ia menyebutkan, alternatif yang bisa diambil pemerintah adalah penghematan di sektor lain serta subsidi silang guna menutup subsidi BBM akibat kenaikan harga minyak dunia. Dalam pidatonya pada tasyakuran Milad ke-10 PKS, Presiden Yudhoyono mengatakan meski APBN 2008 mengalami pukulan berat karena bengkaknya subsidi BBM, namun menaikan harga BBM adalah solusi terakhir. "Sejak awal kita katakan harus cari solusi terakhir dan tidak terlalu cepat menaikkan harga BBM. Menaikan harga BBM adalah cara terakhir apabila tidak ada cara lain," tutur Presiden. Pada acara tasyakuran Milad ke-10 PKS, sekitar seratus ribu kader PKS dari Jakarta, Jawa Barat, Banten, memenuhi Stadion Utama. Selain Presiden, tampak hadir sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu, seperti Menteri Pertanian Anton Apriantono yang juga kader PKS. Juga hadir sejumlah tokoh, seperti Wiranto, Akbar Tanjung, dan MS Hidayat. Dalam sambutannya, Presiden PKS Tifatul Sembiring menegaskan bahwa PKS adalah bagian dari pemerintahan karena sejak awal mengusung pasangan calon Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2004. Tifatul juga menegaskan kader PKS siap memenangi Pemilu Legislatif 2009 dan mengingatkan agar para kader PKS tidak mudah terprovokasi meraih kemenangan dengan cara-cara yang tidak elegan dan tidak terpuji. (*)
Copyright © ANTARA 2008