Jambi (ANTARA) - Wakil Wali Kota Jambi menghimbau warga untuk mengurangi aktifitas di luar ruangan mengingat Indeks Standar Pencemaran Udara (Ispu) Kota Jambi sudah berada di level sedang dampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Berdasarkan laporan yang saya terima, Ispu Kota Jambi dalam keadaan sedang, artinya belum terlalu berdampak buruk terhadap kesehatan, meski demikian kita menghimbau masyarakat untuk dapat mengurangi aktifitas di luar ruangan, terlebih kepada anak-anak,” kata Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. Maulana di Jambi.
Ispu Kota Jambi yang saat ini berada pada level sedang tersebut disebabkan oleh kabut asap karena sejumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi masih terjadi karhutla.
Paparan kabut asap tersebut akan berdampak terhadap kesehatan, terutama terhadap infeksi saluran pernapasan atas (Ispa), seperti batuk, sakit tenggorokan dan lain-lain.
“Saya sudah melakukan pengecekan terhadap ketersediaan masker dan masker yang tersedia cukup dan siap dibagikan jika Ispu kota jambi meningkat ke level tidak sehat dan sangat tidak sehat,” katanya.
Ia mengatakan, melalui dinas kesehatan dan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, ada sekitar 30 ribu masker yang telah disediakan dan siap dibagikan kepada masyarakat jika terjadi perubahan terhadap Ispu ke arah yang lebih buruk.
Namun menurut sejumlah masyarakat, karhutla tersebut sudah cukup menimbulkan keresahan. Meski alat ukur pemantau kualitas udara Air Quality Monitoring Systim (AQMS) menunjukkan kualitas udara kota itu dalam keadaan sedang. Namun debu dari karhutla tersebut sudah mulai terasa.
“Dalam beberapa hari ini meja dan lantai teras rumah saya dipenuhi debu bahkan ada yang masuk ke dalam rumah,” kata Suwarni warga Kota Jambi.
Baca juga: Dansatgas: Lahan gambut di Jambi masih menyimpan bara api
Baca juga: Sebagian sebaran api ikuti jalur perumpukan kayu di lokasi karhutla
Baca juga: Akibat kabut asap jarak pandang di Kota Jambi 3,9 km
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019