Jakarta (ANTARA) - Terkadang, menggaruk tak bisa mengatasi kulit gatal sehingga sejumlah orang meletakkan benda panas semisal handuk yang direndam air panas bisa memulihkan gatal.
Benarkah hal ini menurut ahli kesehatan?
"Handuk panas, atau sesuatu yang panas untuk mengatasi gatal dirasa bisa (untuk sebagian orang). Panas sebenarnya hanya menghilangkan gatal sementara," tutur dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko, SpKK, dalam seminar media di Jakarta, Rabu.
Alih-alih meredakan gatal, suhu panas yang kelewat batas justru bisa menyebabkan kulit gatal melepuh, sehingga penting menjaga suhu yang aman.
Ketimbang benda panas, Anthony lebih menyarankan bedak atau produk yang terdapat menthol di dalamnya untuk meredakan gatal. Lebih bagus lagi, bedak yang mengandung pelembap.
Gatal, terkadang bisa menjadi pertanda serius seperti dermatitis atopik (DA) atau asma kulit. Selain gatal, penderita biasanya juga mengalami kulit kering hingga pecah-pecah, ruam kemerahan dan kulit bisa menebal.
Kondisi ini umumnya terjadi pada bagian tubuh tertentu, pada anak misalnya di wajah, sikut, kulit kepala. Sementara pada dewasa umumnya penyakit ini muncul di lipatan siku, lipatan lutut, leher, seputar mata dan bibir.
Jika gatal terus berlanjut padahal sudah melakukan pertolongan pertama, segera konsultasikan pada dokter.
Baca juga: Gatal usai mencukur rambut di area ketiak? Ini sebabnya
Baca juga: Durasi keramas ideal agar kepala tidak gatal
Baca juga: Peneliti ungkap kenapa garuk-garuk jadi menular
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019