Manila (ANTARA News) - Juru runding perdamaian Filipina pada Sabtu menyatakan "keprihatinan mendalam" atas pernyataan seorang pejabat Malaysia yang menyalahkan pemerintah di Manila karena menunda pembicaraan damai dengan kelompok Muslim, demikian laporan AFP. Kantor perundingan perdamaian mengatakan dalam suatu pernyataan mereka "memandang dengan keprihatinan mendalam yang diarahkan kepada seorang pejabat Malaysia karena menyalahkan pemerintah menunda-nunda pembicaraan damai dengan MILF," merujuk kepada Front Pembebasan Islam Moro. Laporan-laporan berita telah mengutip mediator Malaysia Othman Abdul Razak yang mengatakan pembicaraan tersebut tak akan berjalan karena keengganan pemerintah Filipina. Hanya bulan lalu, Malaysia, yang menuanrumahi pembicaraan damai antara Manila dan MILF, mengumumkan pihaknya menarik tim pemantau gencatan senjata di Filipina Selatan. Langka tersebut dipandang sebagai isyarat ketaksabaran terhadap lambannya pembicaraan itu. Kantor ketua juru runding perdamaian Jesus Dureza mengatakan keterangan-keterangan Malaysia "sama sekali tak diperkirakan" dan mendesak Othman "tetap dalam di posisinya dan membantu kami." MILF yang berkekuatan 12.000 orang telah berperang sejak 1978 untuk membentuk negara Islam di Filipina tapi pada 2003 kedua pihak menandatangani gencatan senjata untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai yang dituanrumahi Malaysia dan negara-negara Islam lainnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008