Bangkalan (ANTARA News) - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso (Bang Yos) mengatakan kesejahteraan guru di daerah-daerah Indonesia belum merata.
"Bagaimana guru bisa berkosentrasi, jika masih memikirkan bagaimana mencukupi kebutuhan rumah tangga," kata Bang Yos saat menjadi pembicara di Seminar Nasional dengan tema `Prospek dan Tantangan Pendidikan pasca Suramadu (jembatan Surabaya-Madura), di gedung PKP RI, Bangkalan, Madura, Jatim, Sabtu.
Bahkan, menurut Bang Yos, banyak guru di sejumlah daerah yang nyambi kerjaan lain seperti tukang ojek maupun usaha lainya.
Masih banyaknya guru nyambi sebagai tukang ojek itu, kata dia, menunjukkan tingkat kesejahteraan guru saat ini masih rendah.
"Wibawa guru juga menjadi rendah karena itu," katanya menambahkan.
Untuk itu, kata dia, sudah sepantasnya pemerintah harus memperhatikan nasib guru yang hingga kini masih belum menentu.
Padahal guru selama ini telah berjasa banyak dengan mencerdaskan bangsa Indonesia dari keterpurukan dan kebodohan.
"Banyak orang pintar di negeri ini, mulai dari presiden, menteri hingga gubernur dan bupati adalah jasa guru," katanya menambahkan.
Untuk itu, kata dia, anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD harus benar-benar direalisasikan dan tidak hanya lipstik (omong belaka).
Ia mencontohkan di Jakarta, bahwa anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari PAD 2006 sebesar Rp20 triliun sudah terealisasi dengan baik.
Bahkan pada tahun 2007, saat Bang Yos menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, anggaran pendidikan merangkak naik menjadi 21,2 persen.
"Sarana dan prasarana perlu diperbaiki. Di Jakarta,ada sekolah kumuh, saya bongkar dan dibangun lagi dengan yang baru dan dilengkapi fasilitasnya," katanya.
Selain itu, guru-guru di Jakarta juga dinaikkan gajinya dar Rp1,5 juta menjadi Rp2,5 juta perbulanya. Jadi total gaji yang diterima guru di Jakarta rata-rata Rp4 juta perbulanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008