Sidoarjo (ANTARA News) - Memperingati Hari Buruh Se-Dunia, ribuan buruh PT Maspion Unit I, II dan III yang berlokasi di Sidoarjo, Sabtu melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sidoarjo. Sebelum menuju gedung dewan, mereka berkumpul di Stadion Jenggolo Sidoarjo. Ribuan buruh itu sempat memblokir jalan arah pertigaan "traffic light" Jalan Mayjen Soengkono Sidoarjo hingga jalan dari arah Surabaya, sehingga macet total. Sementara kendaraan dari arah Porong menuju Surabaya masih berjalan normal, meski demikian arus kendaraan berjalan lambat. Pemblokiran jalan dilakukan karena buruh ingin konvoi keliling kota, namun aparat kepolisian tidak memperbolehkan. Terjadi negosiasi yang alot dan setelah melakukan pemblokiran selama 30 menit akhirnya polisi membolehkan buruh untuk keliling kota namun hanya sampai di Jalan Gajah Mada, Jalan KH Mukmin, kemudian menuju DPRD Sidoarjo. "Kami membolehkan konvoi namun hanya melewati jalan tertentu saja," kata Kapolres Sidoarjo AKBP Maruli Simanjuntak. Dalam aksi demonya di Gedung DPRD Sidoarjo itu, masing-masing unit melakukan orasi secara bergantian. Selain orasi mereka membacakan puisi yang berisi penolakan adanya jasa "outsourcing" atau sistem kerja kontrak. "Outsourcing adalah bentuk penjajahan (perbudakan) model baru dalam dunia kerja," kata Ketua SPSI PT Maspion, Sugiono. Menurut dia, buruh adalah manusia yang seharusnya diberikan kehidupan layak. Buruh juga menggelar sejumlah poster dan spanduk yang berisi tuntutan yaitu untuk memberikan upah sesuai Upah Minimum Regional (UMR). Aksi buruh ini berlangsung aman dan dijaga oleh polisi dari unit tangkal dan Samapta serta diback up sejumlah peralatan anti huru hara seperti kendaraan penyemprot air (water canon) dari Polres Sidoarjo dan Polwiltabes Surabaya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008