Banda Aceh (ANTARA News) - Situasi perdamaian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mulai menunjukkan perubahan ke arah baik setelah hampir tiga tahun penandatanganan kesepakatan (MoU) damai Helsinki, kata Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Cameron R. Hume "Saya sangat optimistis masih banyak kesempatan mengubah situasi dari konflik ke arah perdamaian," ujarnya di Banda Aceh, Jumat. Hal itu disampaikan Dubes AS saat ditanya wartawan mengenai kondisi perdamaian dan proses reintegrasi yang sedang berlangsung di Aceh. Hume berada di Banda Aceh untuk kunjungan kerja di Provinsi NAD. Hume mengadakan pertemuan dengan Ketua Commission on Sustaining Peace in Aceh atau Komisi Keberlanjutan Perdamaian Aceh (CoSPA), Azwar Abubakar, untuk membicarakan proses perdamaian di NAD. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman pribadi Azwar Abubakar, yang juga mantan Gubernur Aceh, di Jalan Sudirman, Banda Aceh. Instrumen yang menunjukkan perubahan ke arah lebih baik di antaranya Aceh memiliki Gubernur dan parlemen terpilih, adanya sistem politik yang terus maju, memiliki anggaran dan sumber daya yang melimpah. Terkait dengan masih sering terjadinya tindakan kriminal bersenjata di Aceh pascadamai, Hume memiliki pandangan singkat dan menegaskan bahwa pelakunya harus dipenjara. Menurut dia, bukan menjadi justifikasi untuk menggunakan kekerasan dan menjadikan orang-orang kecil sebagai korban. Setiap orang harus menghormati hukum dan ada kesepakatan bersama untuk tidak lagi menggunakan kekerasan. Dalam pertemuan tertutup dengan Hume dibicarakan banyak hal positif yang sudah dicapai dalam masa damai ini dan perkiraan masalah yang akan mengganggu di masa yang akan datang, kata Azwar Abubakar. "Kita juga banyak bicara mengenai masalah ekonomi karena ekonomi adalah salah satu yang bisa mengobati banyak hal," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008