Moskow (ANTARA) - Kremlin pada Selasa membantah bahwa demonstrasi di Moskow beberapa pekan terakhir menciptakan krisis politik di Rusia, dalam pernyataan pertama oleh Kremlin mengenai aksi tersebut.
Demonstrasi, yang terkait dengan pemilihan legislatif Kota Moskow, berubah menjadi gerakan protes berkelanjutan terbesar di Rusia sejak 2011-2013, saat demonstran turun ke jalan menentang kecurangan pemilihan umum.
"Kami tidak setuju dengan kebanyakan orang yang menyebut apa yang sedang terjadi sebagai krisis politik," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada awak media.
"Aksi protes terjadi di banyak negara di dunia. Mereka terprovokasi oleh isu-isu spesifik," kata dia.
Kepolisian menahan lebih dari 2.000 orang selama demonstrasi di Moskow. Sejumlah tayangan video yang memperlihatkan kebrutalan aparat dalam demonstrasi menuai kemarahan warga Rusia, yang meyakini bahwa pihak berwenang telah menggunakan kekuatan berlebihan.
Peskov mengatakan tindakan tegas aparat dalam aksi tersebut dibenarkan, namun kasus individu yang melibatkan kekuatan berlebihan dari aparat masih diselidiki.
Sumber: Reuters
Baca juga: Anggota parlemen Rusia tuduh AS campuri pemilihan di Moskow
Baca juga: Hampir 100 demonstran oposisi diamankan kepolisian Rusia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019