Jakarta (ANTARA) - Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat mendistribusikan daging kurban ke Nusa Tenggara Timur.
"Kami mendistribusikan penyembelihan hewan kurban ke sepuluh titik lokasi dimana masyarakatnya belum pernah atau jarang mengonsumsi daging," kata Manager Penghimpunan BMM, M Riandy di
Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sasaran pendistribusian merupakan daerah terluar, termiskin, bencana, muslim minoritas dan daerah konflik serta daerah-daerah tertinggal di Indonesia yang belum pernah atau jarang mengonsumsi daging.
Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah satu wilayah paling selatan di Indonesia menjadi salah satu titik pendistribusian kurban Laznas BMM.
Riandy mengatakan masih banyak masyarakat di berbagai daerah yang jarang sekali atau bahkan tidak pernah tahu nikmatnya memakan daging.
"Bahkan di Hari Raya Idul Adha yang biasa daging kurban melimpah di berbagai daerah, namun mereka tetap tak bisa merasakannya," ujarnya saat menyampaikan laporan penyelenggaraan kurban di NTT.
Adapun lokasi titik pendistribusian kurban BMM di Pulau Rote, yakni di Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndau, Provinsi NTT.
BMM mendistribusikan 26 domba dan kambing kepada masyarakat sekitar sebanyak 500 kepala keluarga di Desa Papela, Pulau Rote, NTT.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada para pengurban (mudhohi) yang telah mempercayakan hewan kurbannya di BMM, karena saya bisa menyaksikan sendiri kebahagiaan warga di sana yang tak bisa diungkapkan melalui program ini,:" kata Riandy.
Baca juga: Sambut HUT DKI Jakarta Laznas BMM ajak 1.100 yatim ke Dufan Ancol
Baca juga: Kemenag kukuhkan badan amal Muamalat sebaga Laznas
Baca juga: Laznas beri kemudahan donatur selama Ramadhan
Baitulmaal Muamalat (BMM) adalah lembaga amil zakat nasional yang didirikan oleh Bank Muamalat Indonesia pada 16 Juni 2000.
Lembaga ini adalah pengelola zakat resmi yang ditunjuk pemerintah untuk menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf (ZISWAF) dari umat kepada para mustahik yang layak menerimanya.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019