Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Rusia masih akan merumuskan penggunaan kredit negara (state credit) dari Negeri Beruang Merah itu untuk memodernisasi persenjataan militer Indonesia. "Kita masih akan merumuska aturan penggunaan kredit negara karena kedua pihak masih memiliki perbedaan persepsi tentang hal itu," kata Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat. Rencananya, pihak Rusia akan mengadakan pembahasan dengan Pemerintah Indonesia mengenai aturan penggunaan kredit negara tersebut pada akhir April 2008 di Jakarta. Namun, hingga kini belum ada pembicaraan lanjutan antara kedua pihak mengenai hal itu. Keterlambatan pencairan kredit negara Rusia bagi modernisasi persenjataan TNI dikarenakan perbedaan interpretasi antara Indonesia dan Rusia. Pihak Rusia menilai, kredit negara hanya membiayai pengeluaran yang terjadi di Rusia, termasuk untuk membiayai local content. Sedangkan, pihak Indonesia menganggap kredit negara Rusia itu merupakan alternatif pembiayaan, seperti pinjaman luar negeri lainnya yang cakupan pembiayaan meliputi seluruh kebutuhan proyek dan kontrak dimaksud. Local content yang dimaksud adalah site preparation berupa hanggar, gudang, dermaga, gedung dan lain-lain, serta penyiapan awak, inspeksi dan sebagainya yang harus tercantum, agar materail kontrak dapat berfungsi baik. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008