Rantepao (ANTARA News) - Helikopter jenis Puma milik TNI Angkatan Udara (AU) yang mengangkut Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, bersama tujuh orang anggota rombongannya ke Tanah Toraja, Jumat, sempat nyasar hingga ke Bau-bau, Sulawesi Tenggara dan Palopo (Sulsel) karena menghindari cuaca buruk. "Saya hanya terus berdoa di atas heli dan meminta kepada Tuhan agar awan tebal dan kabut dalam pernerbangan ini dilalukan dan pilot bisa melihat lapangan ini," kata Syahrul saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Hardiknas di Rantepao, Tana Toraja. Syahrul dijadwalkan memimpin upacara Hardiknas itu pada pukul 09.00 Wita, namun pesawat Cassa 212 milik Aviastar yang membawa rombongan gubernur gagal mendarat di Bandara Pongtiku, Rantetayo, Tana Toraja, karena cuaca buruk. Setelah berputar-putar beberapa kali di atas Rantepao untuk mencari celah mendaratkan pesawat tapi gagal, pilot pesawat tersebut kemudian kembali ke Bandara Hasanuddin Makassar. Beberapa jam kemudian, rombongan gubernur kemudian diberangkatkan kembali ke Tator menggunakan pesawat helikopter TNI AU, namun di tengah perjalanan, mereka dihadang kabut tebal sehingga pilot terus berupaya menghindar dari kabut. Dalam usaha menghindar kabut itu, kata Syahrul, mereka sempat nyasar sampai ke Baubau, Sulawesi Tenggara lalu berbalik arah dan nyasar lagi ke Palopo namun akhirnya bisa mendarat dengan selamat di lapangan upacara halaman Makodim Rantepao. "Semua permohonan yang saya minta kepada Tuhan dikabulkan, sehingga akhirnya bisa mendarat pukul 13.23 wita," ujar Syahrul. Menurut dia, untuk mengunakan helikopter ke Tator itu dirinya telah mendapat izin dari Komandan Pangkalan TNI AU Hasanuddin karena peringatan Hardiknas di Tator sangat penting bagi rakyat Sulawesi Selatan. Peringatan Hardirnas tersebut ditandai dengan penyerahan hadiah, piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada puluhan siswa tingkat SD, SMP dan SMK/SMA se Sulawesi Selatan serta benih unggul padi dan jagung kepada Bupati Tator, Amping Situru. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008