Kendari (ANTARA News) - Kebablasannya bentuk birokrasi yang diciptakan penyelenggara pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, akan menghambat masuknya investasi kesuatu daerah. "Tumbuh kembangnya perekonomian di suatu daerah akan maju bila mana ditunjang dengan investasi. Tetapi sebaliknya, bagaimana investasi bisa berkembang, bila ulah birokrasi di daerah kebablasan," kata Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, saat memberi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah (UMK) Kendari, Jumat. Menurut Yusril, birokrasi yang dianggap bertele-tele itu tidak tepat lagi diterapkan dalam kondisi seperti saat ini, karena masyarakat sudah pandai dan kritis menilai mana yang mereka harus ikuti dan mana yang tidak perlu diikuti. Contoh kecil sehari-hari yang kadang ditemukan pada pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor di kantor Samsat, terkadang ada masyarakat yang sudah jelas akan mebayar pajak masih dipersulit, karena yang bersangkutan hanya kebetulan tidak membawa kartu identitas (KTP), akibatnya mereka pulang dengan kecewa. Padahal yang bersangkutan itu sudah jelas datang ke kantor itu untuk membayar pajak, karena pajak, selain merupakan kewajiban setiap warga negara Indonesia, juga sekaligus menunjang ekonomi bangsa. Mantan Mensesneg dan Menteri Kehakiman dan HAM itu mengatakan, birokrasi yang kebablasan itu berdampak pula terhadap perekonomi di tanah air. Kasus adanya sejumlah calon investor yang akan berinvestasi ke suatu daerah, terkadang membatalkan niatnya karena baru menawarkan program sudah dimintai macam-macam oleh oknum pemerintah setempat. "Birokrasi yang kebablasan itu umumnya banyak terjadi di daerah, dampaknya yang rugi adalah daerah itu juga," kata Pakar Hukum Tata Negara itu Untuk menciptakan iklim investasi yang baik, pemerintah harus mempunyai komitmen yang tinggi, utamanya memberi jaminan hukum dan keamanan, sehingga siapa saja calon invetor yang akan masuk ke daerah itu akan betah dan mau menanamkan modalnya di daerah itu," katanya. Kehadiran Yusril Ihza Mahendra di kampus UMK itu setelah mendapat undangan resmi dari Rektor UMK, Prof Dr Abdullah Alhafza, MA, untuk memberi kuliah umum yang dihadiri sekitar 350 orang mahasiswa dan dosen. Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra yang juga Ketua Majelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB), menghadiri acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) PBB se-Sultra, yang di buka Gubernur Sultra, H Nur Alam, SE di Kendari. Selain itu pada sore nanti akan menghadiri tabligh akbar yang dilaksanakan oleh Majelis Taklim Provisni Sultra bekerjasama dengan unsur muslimah Partai Bulan Bintang di Kota Kendari. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008