Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP) Bernadus Djonoputro mengingatkan penegakan kebijakan tata ruang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi kunci untuk mengatasi polusi udara.
"Saya menduga sumber polutan itu dari pembangkit listrik dan transportasi. Butuh ketegasan pengaturan ruang untuk mengatasi persoalan kualitas udara tersebut," kata Bernadus yang didampingi Andi Simarmata selaku Sekjen IAP di Jakarta, Selasa.
Bernadus mengatakan kebijakan tata ruang penting untuk menciptakan kota yang sehat dan berkelanjutan.
"Untuk Jakarta sudah saatnya dibuat ramah bagi pejalan kaki, memperbanyak angkutan masal berbasis rel, serta mulai membuat regulasi mengenai kendaraan listrik," ujar Bernadus.
Bernadus juga melihat saat ini banyak warga yang berpindah dari satu kawasan ke kawasan lain sehingga memberikan kontribusi terhadap emisi.
"Seharusnya semua kebutuhan dapat disediakan dalam satu kawasan tempat masyarakat itu tinggal atau dikenal dengan konsep one stop living service," ujar Bernadus.
Memperbanyak hunian berkonsep transit oriented development, menurut Bernadus juga dapat mengurangi tekanan terhadap penggunaan kendaraan bermotor.
Persoalan tata ruang itu menjadi hal penting mengingat jumlah pendatang (urbanisasi) ke kota Jakarta juga semakin besar,
Menurut Bernadus tingkat urbanisasi di Indonesia termasuk tinggi rata-rata mencapai 65-70 persen berarti sebanyak 300 juta tinggal di perkotaan sehingga menjadi permasalahan tersendiri salah satunya soal polusi.
Terkait hal itu IAP akan menyelenggarakan kongres internasional di Jakarta dan Bogor dihadiri sebanyak 500 pakar perencana dari dalam dan luar negeri.
Salah satu tema yang dibahas mengenai kota masa depan yang mencontohkan Jakarta.
"Saya berharap ada solusi diajang tersebut," kata Bernadus.
Bernadus memperkirakan sebanyak 500 perencana kota dari mancanegara akan membahas kota masa depan di Jakarta dan Bogor
Kongres yang rencananya dibuka Presiden Joko Widodo ini merupakan penyelenggaraan yang ke-55 kalinya berlangsung pada 9-13 September bertempat di Bogor dan Jakarta.
Sekitar 500 pakar dan perencana kota dari 40 negara dan Indonesia akan hadir, dan selama lima hari akan mendiskusikan masa depan perencanaan kota dan metropolitan dunia. termasuk pembahasan berkaitan dengan perencanaan kota baru.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019