Hong Kong, (ANTARA News) - Polisi Hong Kong menahan sedikitnya 20 orang menyusul baku hantam ringan di sepanjang rute yang dilalui oleh lari beranting obor olimpiade di kota sebelah selatan China itu, Jumat.
Pendukung China dan aktivis pro-demokrasi saling dorong di Nathan Road, salah satu pusat aktivitas utama di kota itu, saat lari beranting tengah berlangsung, menurut laporan wartawan.
Perjalanan obor olimpiade di Hong Kong, dilihat seluruh dunia sebagai kesempatan terakhir untuk melakukan aksi unjuk rasa menolak perjalanan obor olimpiade, yang didemo oleh berbagai aksi dalam perjalanannya di seluruh dunia menuju ke daratan China, pada Sabtu.
Namun, ada reaksi balasan yang makin kuat dari para pendukung China yang marah atas kritikan internasional pada penindasan Beijing terhadap Tibet.
Dalam salah satu insiden pada Jumat, polisi membawa sejumlah aktivis pro demokrasi setelah peristiwa baku hantam dengan sedikitnya 100 pendukung China, yang menyoraki dan bertepuk tangan mengusir para pengunjuk rasa.
"Mereka mendukung seorang pria yang telah mengkhianati negara kami," kata Yvette Dhang (24), merujuk pada pemimpin spiritual di pengasingan, Dalai Lama.
Dhang, telah melakukan perjalanan dari salah satu kota di China, Shanghai, untuk mendukung lari beranting obor olimpiade, yang memicu aksi unjuk rasa besar di sejumlah tempat yang dilintasinya, terutama di London dan Paris.
Warga Hong Kong, Wang Kei Sheng menyebut para pengunjuk rasa yang dibawa pergi oleh polisi sebagai "para pembuat masalah" dan olimpiade --serta lari beranting obor olimpiade di Hong Kong-- sebagai "peristiwa yang paling membahagiakan bagi warga China".
Para pengunjuk rasa membawa poster yang menyeru China untuk membebaskan para tahanan dan mengijinkan hak memilih secara penuh di Hong Kong sebagaimana yang telah dijanjikan ketika pemerintah kolonial Inggris menyerahkan daerah itu kembali ke China pada 1997.
Dalam peristiwa yang terpisah, sekitar 10 orang pengunjuk rasa pro-Tibet dibawa oleh polisi dengan menggunakan mobil van setelah bertengkar dengan para pendukung China, yang menyoraki mereka ketika mereka didorong masuk ke dalam mobil polisi.
"Ini adalah kota pertama di China yang dilintasi oleh obor olimpiade," kata salah seorang pengunjuk rasa Christina Chan kepada AFP sebelum polisi membawanya pergi.
Aksi unjuk rasa di seluruh dunia muncul akibat penindasan China terhadap Tibet yang dimulai pada 14 Maret, setelah aksi unjuk rasa menentang pemerintah China di wilayah Himalaya itu memicu aksi kekerasan, demikian diwartakan AFP. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008