Muko Muko, Bengkulu, (ANTARA News) - Ratusan hektare areal Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), khususnya di register Air Dikit Kecamatan Penarik Raya, Kabupaten Muko Muko, telah dirambah dan diperjualbelikan oleh oknum masyarakat. Munculnya aksi jual beli dan perambahan kawasan salah satu "paru-paru" dunia yang terus terjadi itu akibat lemahnya pengawasan dari pemda setempat. Kasus tersebut terungkap dari pengakuan salah seorang warga Desa Pasar Bantal, Kecamatan Pondok Suguh, Budi (30) yang ditemui, Jumat, yang menyatakan setelah melakukan perambahan, masyarakat setempat lantas menjual areal kepada masyarakat luar desa dengan harga murah. "Setiap hektarenya dijual berkisar Rp1 juta sampai Rp 1,5 juta. Saya kurang tahu apakah yang menjual dan yang membeli paham bahwa areal itu masuk dalam kawasan TNKS," ujar Budi yang juga seorang PNS di lingkungan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Muko Muko ini. Ia mengatakan, areal yang diperjualbelikan itu telah memasuki kawasan TNKS setelah dilakukan pengukuran menggunakan GPS, berdasarkan titik koordinat yang ditunjukkan. Areal yang rencananya akan ditanami sawit itu sudah berada dalam kawasan TNKS register Air Dikit. "Saya sendiri yang diminta mengukur, kebetulan yang mau beli areal ini tahu saya bertugas di Dinas Kehutanan, jadi kita bersama-sama ke lokasi dan saya menggunakan GPS, berdasarkan titik koordinatnya sudah jelas areal itu dalam kawasan," katanya. Areal Hutan Produksi Terbatas (HPT) di daerah itu juga sudah dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit dan jenis tanaman keras lainnya oleh masyarakat. Patok batas antara HPT dan kawasan TNKS tidak ditemui lagi di lokasi, katanya juga. Sementara itu Kepala Seksi Pengelolaan TNKS wilayah Provinsi Bengkulu Miskun ketika dikonfirmasi akan segera menindaklanjuti informasi mengenai adanya jualbeli kawasan TNKS itu. "Kami akan segera turunkan tim untuk menyelidiki, memang sekarang kita sedang fokus menuntaskan perambahan TNKS di Kabupaten Rejang Lebong yang kemarin sudah kita tangkap 84 perambah. Tapi kita akan akan segera tindaklanjuti," katanya. Miskun yang berkantor di Curup Kabupaten Rejang Lebong juga menjelaskan, petugas Polhut TNKS yang bertugas di register Air Dikit saat ini tengah mengikuti latihan menembak di Provinsi Jambi. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008