Makassar (ANTARA) - Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan menyebarkan 1000 paket makanan siap saji dari Program Dapur Qurban.

Program Dapur Qurban ini digelar di halaman kampus FTI UMI Makassar, Selasa, dihadiri berbagai elemen kampus, mulai dari pihak yayasan UMI akademisi terdiri dari rektor, para dekan, dosen hingga satpam dan tukang bersih kampus.

"Alhamdulillah saya bersyukur karena kegiatan yang sangat sederhana ini dihadiri oleh semua jajaran universitas, ada dari pihak yayasan, rektor, wakil rektor, dekan-dekan dan semua warga kampus, seperti satpam dan tukang bersih tanpa ada sekat di antara kami," ungkap Dekan FTI UMI, Zakir Zabara usai acara.

Ia menyampaikan Program Dapur Qurban ini mengadopsi inisiasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menggelar acara serupa hingga di tingkat RT/RW. Sehingga hal yang sama pun dilakukan, memotong dan mengelola daging kurban untuk dinikmati bersama.

FTI UMI menyerahkan enam ekor sapi kepada ACT untuk dikelola. Satu ekor disembelih di area kampus lalu diolah dan dinikmati bersama sedangkan lima ekor lainnya disalurkan ke berbagai kabupaten lain di Sulsel.

Program ini, kata Zakir telah digelar sejak tahun lalu dengan konsep berbeda. Pemberian hewan kurban disalurkan kepada korban gempa Lombok Nusa Tenggara Barat sebanyak enam ekor.

"Kali ini kita kerja sama dengan ACT untuk dikelola sendiri dan dinikmati sama-sama dalam bingkai kebersamaan," katanya.

Menurutnya, pembagian daging kurban secara mentah tidak lagi efektif dibagi di Kota Makassar karena dipastikan ada yang menerima lebih dari satu kali.

Sementara Head of Marcom ACT Sulsel, Catherin Imran mengatakan sebanyak 300 paket disediakan bagi penerima manfaat seperti petugas kebersihan dan satpam di UMI. Selain itu, juga diberikan kepada tukang becak dan tukang sapu di jalan.

Program Dapur Qurban sudah ada sejak 2005 sedangkan untuk pelaksanaannya di Sulsel berlangsung sejak dua tahun lalu.

"Dapur Qurban kerja sama dengan FTI UMI ini kita menyembelih satu ekor sapi dengan berat 220 kg. Ini diperuntukkan bagi 1000 penerima manfaat," katanya .

Cathy menuturkan, konsep Dapur Qurban ini ialah agar penerima manfaat tidak bingung lagi mengelola daging kurbannya. Sebab, selain disantap bersama, penerima manfaat juga akan diberikan bingkisan berupa daging yang sudah diolah.

"Tamu berasal dari jajaran akademisi UMI, Polsek, para dekan dan jajaran. Untuk penerima manfaat berasal dari panti asuhan dan rumah tahfidz yang kemudian disiapkan paket pangan khusus," ujarnya.

Foto bersama Rektor UMI dengan penerima manfaat Dapur Qurban yang digelar FTI UMI bersama ACT Sulsel di area Kampus FTI UMI Makassar, Selasa (13/08/2019). ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019