Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Jumat pagi, naik tipis menyusul turunnya harga minyak mentah dunia, meski ada kekhawatiran aksi demo yang dilakukan oleh para buruh. "Kenaikan rupiah agak tertahan oleh aksi demo para buruh yang akan dilakukan di Istana Negara pagi ini, karena itu faktor positif atas penurunan harga minyak dunia agak tertahan," kata pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, Jumat. Dikatakannya, rupiah sebenarnya bisa menguat lebih tinggi, namun tertahan oleh kekhawatiran pelaku pasar atas aksi kaum buruh. Namun demikian, kenaikan rupiah itu juga diperkirakan hanya sesaat, karena pelaku usaha juga sedang menunggu peran pemerintah atas kepastian anggaran yang terus mengalami defisit, katanya. Kenaikan rupiah, lanjut dia, juga agak tertahan oleh menguatnya dolar AS setelah data ekonomi AS secara umum menunjukkan kestabilan yang membuat bank sentral AS (The Fed) tidak menurunkan lagi suku bunga untuk sementara waktu. The Fed pada pertemuan dua hari (29-30 April) memutuskan menurunkan suku bunga acuan Fed fund hanya 25 basis poin menjadi 2 persen dari sebelumnya 2,25 persen, katanya. Menurut dia, menurunnya harga minyak mentah dunia yang saat ini di bawah angka 112 dolar AS memberikan insentif positif terhadap rupiah, namun faktor negatif di internal menahan kenaikan lebih tinggi. Namun harga minyak mentah yang masih berada di atas angka 100 dolar AS per barel, mmebuat beban anggaran pemerintah masih tetap tinggi, katanya. Apalagi ada kekhawatiran atas berkurangnya suplai minyak mentah dari Nigeria dan kebutuhan minyak mentah AS yang diperkirakan akan dikurangi, tambahnya. Rupiah pada penutupan sore nanti, menurut dia, akan kembali membaik yang didukung oleh laporan Badan Pusat Statistik yang kemungkinan menyebutkan laju inflasi April melemah. Tapi kenaikan rupiah tidak besar relatif kecil di bawah angka 10 basis poin, karena belum ada faktor kuat yang mendorong rupiah naik tajam, ucapnya. Sementara itu, dolar AS naik 0,2 persen terhadap yen menjadi 104,62, euro terhadap dolar AS jadi 1,5475 dari sebelumhya 1,5430 dan euro naik terhadap yen 0,2 persen jadi 161,80. Dolar AS menguat terhadap yen, setelah data ekonomi AS cenderung stabil, katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008