Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan Bank Dunia telah memberikan komitmen pinjaman kepada Indonesia sebesar dua miliar dolar AS, sehingga kekhawatiran melesetnya target pinjaman program Indonesia sebesar 2,9 miliar dolar AS pada tahun ini tidak beralasan.
"Pinjaman program mencapai 1,2 miliar dolar AS, dan sisanya pinjaman proyek. Selain itu, kami juga dapat mengajukan permintaan pembiayaan lebih dari komitmen yang telah mereka berikan," kata Direktur Pembiayaan Luar Negeri Multilateral Bappenas, Dewo Broto Joko Putranto, di Jakarta, Kamis.
Bahkan, tambahnya, pemerintah dapat saja menarik pinjaman program yang seharusnya diberikan pada 2009. "Nanti (pinjaman itu) dihitungnya sebagai bagian dari pinjaman program Bank Dunia 2009," katanya.
Namun demikian, pihaknya belum dapat menentukan berapa jumlah pinjaman program yang akan ditarik dari Bank Dunia, karena harus menunggu sasaran defisit anggaran yang ingin dicapai pemerintah.
Sebelumnya, Indonesia terancam gagal memenuhi target pinjaman program 2008 sebesar 2,9 miliar dolar AS untuk menutupi defisit APBN-P 2008 -- yang mencapai 2,1 persen PDB atau sekitar Rp94,5 triliun -- setelah Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan hanya menyanggupi sekitar 650 juta dolar AS dari 1,1 miliar dolar yang diharapkan pemerintah.
Selain target 1,1 miliar dolar AS dari ADB, pemerintah juga mengharapkan pinjaman 1,2 miliar dolar AS dari Bank Dunia dan 500-600 juta dolar AS dari Japan Bank for International Corporation (JBIC). (*)
Copyright © ANTARA 2008