Madiun (ANTARA News) - Sartono (72), pencipta lagu Hymne Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang kini tinggal di jalan Halmahera 98 Kota Madiun, Jawa Timur mengaku, prihatin dengan kondisi moral siswa yang saat ini banyak tidak menghargai dan menghormati guru.
Kewibawaan guru yang merupakan panutan bagi siswa saat ini mulai luntur. Terbukti dengan banyaknya siswa sekolah, baik dari tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Atas (SMA) yang berani melawan sehingga memicu hubungan yang tidak harmonis.
"Zaman dahulu, seluruh siswa sekolah hormat terhadap gurunya. Namun untuk saat ini semuanya banyak yang berubah. Disana-sini ada berita yang menyatakan bahwa ada siswa sekolah yang berlaku tidak sopan kepada gurunya, bahkan lebih dari itu," katanya saat dikonfirmasi di rumahnya, Kamis.
Menurut dia, dengan adanya momen hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5), pihaknya berharap, hubungan antara siswa dengan guru, baik sebagai seorang pengajar maupun sebagai wali murid ketika ada di sekolah bisa berlangsung dengan baik, tanpa ada hal-hal yang saling merugikan.
"Sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu bagi semuanya. Dengan adanya hubungan yang harmonis antara siswa dan guru maka tujuan yang akan diraih oleh seorang siswa akan tercapai dengan baik," kata suami dari Damiati itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan adanya hubungan harmonis dan saling menghargai antara siswa dan guru, pihaknya optimistis sistem pendidikan nasional yang saat ini dicanangkan oleh pemerintah akan berjalan lancar dan sukses.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008