Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menargetkan jumlah desa wisata yang sekarang 7.275 atau 9,71 persen dari seluruh desa di Indonesia bisa bertambah menjadi 10 ribu pada 2020

"Kami menargetkan 10 ribu desa wisata, karena dari pengalaman selama empat tahun adanya dana desa, ternyata desa wisata mampu memberikan pendapatan yang besar," kata Menteri Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan desa-desa wisata bisa mandiri secara finansial dengan dengan mengelola dana desa. Bahkan banyak desa wisata yang pendapatan pajaknya lebih besar ketimbang dana desa yang mereka terima.

Guna mendorong desa-desa lain menjadi desa wisata, pemerintah mempertemukan para pemangku kepentingan terkait pengembangan desa wisata, mulai dari kepala daerah, perwakilan perusahaan swasta dan badan usaha milik negara, sampai kepala desa.

"Ini dimaksudkan agar para kepala desa bisa menggunakan dana desa sebagai stimulus dalam pembangunan desa, sehingga desa bisa mandiri secara finansial," kata dia.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memberikan pendampingan kepada desa-desa yang belum memiliki visi membangun desa wisata.

Eko mengatakan bahwa cara membangun desa wisata sebenarnya sederhana, desa hanya perlu menggali potensi wilayahnya untuk menghadirkan daya tarik bagi wisatawan.

"Misalnya salah satu desa di Gorontalo, padahal kalau dilihat di sana tidak ada akses, tapi mereka menjadikan itu daya tarik. Sehingga para wisatawan yang ingin datang ke desa tersebut harus melakukan petualangan dengan naik mobil off-road," kata dia.

Baca juga:
Mendes dorong desa kembangkan pariwisata dengan dana desa
Jawa Timur kembangkan desa wisata dongkrak sektor pariwisata

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019