Jambi (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi Irjen Pol Muchlis AS mengatakan, akan memeriksa seluruh perusahaan yang lahannya terbakar hingga mengakibatkan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi saat ini.
"Seluruh perusahaan yang lahannya terbakar akan diperiksa dan dimintai keterangan oleh tim dari Polda Jambi," kata Muchlis AS di Jambi, Selasa.
Baca juga: Kapolda Jambi turun cek titik api di Muarojambi
Menurut dia, saat ini ada beberapa perusahaan yang lahannya terbakar di antaranya PT Mega Anugrah Sawit (MAS) yang ada di Kabupaten Muarojambi, Alam Bukit Tigapuluh (Tebo), PT Reki (Batanghari dan Sarolangun), dan PT WKS (Tanjabbar).
"Dalam waktu dekat ini pemimpin perusahaan tersebut akan diperiksa dan dimintai keterangannya oleh penyidik Polda Jambi," katanya.
Baca juga: Gubernur Jambi optimalkan sinkronisasi program pencegahan karhutla
Sementara itu, tim Subdit IV Ditrektorat Kriminal Khusus Polda Jambi menurunkan dua tim ke dua perusahaan yang lahan konsesinya terbakar yakni PT Reki dan PT MAS.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Kombes Pol Thein Tabero mengatakan tim yang dibentuk telah turun ke lokasi terjadinya kebakaran yang berada di PT Reki dan PT MAS.
Tim tersebut akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan di dua lokasi perusahan itu. Nantinya akan dilakukan pengukuran lahan yang terbakar, BPN juga ikut serta turun.
Dia menegaskan, selain melakukan pengukuran lahan, sejumlah saksi juga akan ikut diperiksa dan dimintai keterangan oleh tim yang turun di lapangan.
Selain dua perusahaan tersebut, pihaknya saat ini juga masih melakukan penyelidikan yakni di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi dengan luas 40 haktare yang dilaporkan akhir Juli 2019.
Kemudian, dalam tahap yang sama yakni di Desa Karya Lestari, Muntialo Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas sembilan hektare juga sudah dilaporkan pada 7 Agustus 2019 kini masih tahap penyelidikan. Wilayah selanjutnya yang masih dalam proses penyelidikan yakni Parit Lima Kanan, Dusun Dua Kecamatan Sadu Tanjabtim dengan luas lahan empat hektare yang dilaporkan pada 30 Juli 2019.
Kemudian di Desa Paninjau, Kecamatan Batin, Kabupaten Bungo yang juga masih proses penyelidikan dengan luas mencapai empat hektare dilaporkan pada 1 Agustus 2019.
Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019