Jakarta (ANTARA News) - Organisasi buruh Migrant Care dalam peringatan Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2008 di Jakarta, Kamis, meminta pemerintah Indonesia harus meningkatkan kualitas perlindungan untuk buruh migran Indonesia di luar negeri Dalam aksi tersebut Migrant Care membawa ogoh-ogoh sapi sebagai simbol penolakan atas realitas yang menunjukkan bahwa buruh migran Indonesia selama ini hanya menjadi sapi perahan atau penghasil devisa belaka tanpa perlindungan yang maksimal. Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayat, di luar negeri nasib buruh migran Indonesia juga belum mengindikasikan adanya perbaikan bahkan dibentuknya BNP2TKI sebagai mandat UU 39/2004 belum juga dapat menyelesaikan problematika buruh migran. Disebutkan pula bahwa ranah persoalan buruh migran terutama buruh migran perempuan semakin menunjukkan peningkatan baik kualitas maupun kuantitasnya. Realitas yang ada juga menunjukkan bahwa buruh migran dari hari ke hari menjadi komoditi. Untuk memperingati Hari Buruh Sedunia, ribuan buruh di Jakarta turun ke jalan untuk beraksi menyuarakan tuntutan mereka. Mereka berkumpul di beberapa tempat seperti Bundaran Hotel Indonesia (HI), Tugu Proklamasi dan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, sebelum bergerak secara bersama-sama ke Istana Merdeka, Jakarta. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008